Ads 468x60px

Minggu, Desember 13

2012 DAN SERUAN RABI YAHUDI AS

بِسْمِ اﷲِالرَّحْمٰنِ الرَّحِيْم

Ketakutan tentang hari akhir atau hari kiamat di dalam benak dunia Barat, dalam hal ini Amerika Serikat diam-diam ternyata sudah menjadi momok sejak lama. Perubahan sikap Gedung Putih yang tadinya malu-malu mengakui jika dirinya sangat religius dengan kepercayaan Judeo-Christianiy-nya, menjadi sepenuhnya terbuka dan bangga dengan keyakinan Kabbalisnya tersebut dimulai pada era Presiden Ronald Reagan di era 1980-an.

Sikap Presiden Jimmy Carter yang melunak dalam kebijakan di Timur Tengah di akhir masa kekuasaannya, membuat lobi Zionis berubah haluan dengan tidak mendukungnya lagi dan menemukan sosok calon presiden yang baru yang sangat mendukung mereka. Ronald Reagan, mantan aktor Hollywood yang terjun ke dunia politik dijadikan pilihan. Dalam Pemilu 1980, Reagan menang mengalahkan Carter.

Reagan sendiri seorang Judeo-Christian (Zionis-Kristen) yang sangat taat, juga Kepala Departemen Kehakiman Amerika Ed Meese, Sekretaris Departemen Pertahanan Casper Weinberger, Menteri Dalam Negeri James Watt, dan hamper semua pucuk pimpinan di Negara tersebut. Di saat kekuasaan Reagan-lah dimulai diselenggarakan seminar-seminar keagamaan di Gedung Putih secara teratur, Para tokoh Zionis-Kristen seperti Jerry Falwell, Mike Evans, dan Hal Lindsey, diundang untuk berbicara dan mengadakan kontak pribadi langsung dengan para pemimpin nasional dan Kongres.

Misal, di tahun 1982, Reagan mengundang Falwell untuk memberikan ceramahnya di depan pejabat Dewan Keamanan Nasional soal kemungkinan pecahnya perang nuklir melawan Rusia dalam perspektif nubuatan religiusnya.

Dalam suatu percakapan pribadi dengan Tom Dine, seorang pelobi senior Yahudi yang bekerja untuk American Israel Public Affairs Committee (AIPAC), seperti yang dimuat dalam The Washington Post (April 1984), Reagan mengatakan jika dirinya sangat religius dan sangat yakin dengan berbagai ramalan tentang hari akhir yang digamarkan oleh Talmud.

“Anda tahu,” ujarnya, “Saya berpaling kepada nabi-nabi kuno Perjanjian Lama dan kepada tanda-tanda yang telah meramalkan Perang Armageddon. Saya sendiri jadi bertanya-tanya, apakah kita ini—saya dan Anda—akan melihat semuanya itu tergenapi. Saya tidak tahu. Apakah Anda belakangan ini juga telah memperhatikan nubuat-nubuat para nabi itu; akan tetapi, percayalah kepada saya bahwa nubuat-nubuat itu menggambarkan masa-masa yang sekarang ini sedang kita jalani.”

Penerus Reagan, mantan pimpinan CIA George HW Bush, Bill Clinton, dan George W. Bush, meneruskan upaya Reagan. Di antara mereka, yang paling banyak disorot media massa adalah George Bush Junior yang digambarkan sangat fundamentalis. Di sekeliling Bush Junior bertebaran pendeta-pendeta Zionis-Kristen fundamentalis seperti Jerry Falwell, Pat Robertson, Hal Lindsey, Zola Levitt, Oral Roberts, Mike Evans, Tim LaHaye, Kenneth Copeland, Paul Crouch, Ed McAteer, Jim Bakker, Chuck Missler dan Jimmy Swaggart. Semuanya adalah para pemuka Kristen–Zionis. Mereka membela kepentingan Israel lewat semua media yang dikuasainya.

Secara teratur, para pemimpin Kristen fundamentalis ini, bersama dengan organisasi-organisasi pro-Israel yang mereka pimpin, menjangkau lebih dari 100 juta orang Kristen Amerika, dan lebih dari 100 ribu pendeta. Jumlah dana operasional mereka konon mencapai US$ 300 juta setahun. Merekalah aktor intelektual bagi dukungan membabi-buta Amerika terhadap Zionis-Israel sampai saat ini.

Pengganti Bush Junior, Barrack Obama (“Barrack” adalah nama Yahudi, seperti halnya Ehud Barrack), meneruskan semua yang telah dilakukan para pendahulunya, walau tipe kepemimpinannya dikesankan sangat egaliter, dikesankan sangat kontras dengan gaya kepemimpinan Bush yang berasal dari Partai Republik. Padahal sama saja.

Kuatnya kepercayaan mereka terhadap hari akhir tidak lepas dari keyakinan kaum Zionis-Yahudi terhadap hari akhir yang sebenarnya mereka tahu dan percaya tentang bagaimana mereka akan berperang dan kalah dalam peperangan di Bukit Armagido melawan pasukan kaum Muslimin yang dipimpin Imam Mahdi dan Nabi Isa a.s, sehingga dengan sekuat tenaga—namun dilakukan dengan penuh kerahasiaan—kaum Zionis ini berusaha memperkuat diri dan menghindari “takdirnya” tersebut.

Salah satu program nasional yang sejak lama dilakukan Zionis-Yahudi di Tanah Palestina yang diduduki secara sepihak, dan didukung penuh kaum Zionis di seluruh dunia, adalah dengan menanami sebanyak-banyaknya Tanah Palestina dengan pohon Yahudi, yakni pohon Ghorgod. Pohon Ghorgod merupakan salah satu spesies pohon terpentin yang sejak lama memang dikenal sebagai salah satu pohon paling beracun di dunia. Dengan program ini, kaum Zionis-Yahudi bermaksud akan berlindung di balik pohon-pohon tersebut di dalam peperangan hari akhir.

Selain program pohon Ghorqod, Zionis-Israel juga telah membangun tembok pembatas antara wilayah yang didudukinya dengan wilayah pemukiman warga Palestina. Tembok yang jauh lebih tinggi dan kuat dibanding tembok Berlin ini sesungguhnya dibuat untuk menghadapi peperangan di hari akhir menghadapi pasukan Imam Mahdi.

Sejak tahun 1960-an, NASA juga telah mengetahui jika matahari akan mendekati bumi, ini merupakan siklus perputaran matahari selama 3.600 tahunan, sehingga akan mempengaruhi medan magnetik di bumi. Salah satu kemungkinan yang telah diprediksi sejak lama adalah adanya sebuah asteroid besar yang akan masuk ke bumi dalam masa-masa itu. Sejumlah kalangan, termasuk tokoh Zionis-Yahudi AS bernama Rabi Yitzhak Qadduri, sangat yakin jika asteroid besar itu akan menghantam wilayah Amerika Serikat, sebagaimana meteor raksasa yang pernah menghantam kawasan Arizona sehingga sampai saat ini meninggalkan cerukan yang sangat besar di sana.

Rabi Yitzhak Qadduri menyerukan kepada para pengikutnya dan kepada seluruh kaum Yahudi di Amerika agar meninggalkan negara itu secepatnya untuk menghindari bencana tumbukan asteroid raksasa yang akan terjadi. Rabi Qadduri bahkan menyerukan agar kaum Yahudi Amerika juga pindah ke Ethiopia, satu negeri di Afrika yang diyakininya akan selamat dari bencana tersebut.

Entah mengapa, dalam bagian akhir film 2012 juga disebutkan jika Afrika selamat dari bencana besar tersebut. Adakah film Holywood tersebut merupakan “pesan rahasia” yang ditujukan bagi kaum Yahudi dunia? Wallahu’alam.

Satu lagi ketakutan kaum Barat terhadap bencana besar adalah ramalan dari Santo Malachy, salah satu orang suci dalam keyakinan Katolik yang hidup di abad ke-12 Masehi yang telah meramalkan jika tahta kepausan di Vatian dalam waktu dekat akan hancur.

Semua ketakutan tersebut tidak akan menghantui kaum Muslimin, karena Allah Swt telah berjanji jika kaum Muslim seluruh dunia tidak akan mengalami hari kiamat yang menakutkan tersebut, karena umur umat Islam akan habis pada saat angin lembut bertiup dari Yaman, sebelum bumi hancur berkeping-keping melumatkan isinya.

KEMISKINAN ITU UJIAN ALLAH

بِسْمِ اﷲِالرَّحْمٰنِ الرَّحِيْم
Punya pendidikan tinggi merupakan impian tiap orang. Tapi, bagaimana jika kemiskinan terus menghadang. Jangankan untuk biaya kuliah, buat makan saja susah.

Berikut ini penelusuran dan wawancara Eramuslim dengan seorang pemulung yang kini bisa terus kuliah di jurusan akuntansi di Pamulang, Tangerang. Mahasiswi berjilbab itu bernama Ming Ming Sari Nuryanti.

Sudah berapa lama Ming Ming jadi pemulung?

Sejak tahun 2004. Waktu itu mau masuk SMU. Karena penghasilan ayah semakin tidak menentu, kami sekeluarga menjadi pemulung.

Sekeluarga?

Iya. Setiap hari, saya, ayah, ibu, dan lima adik saya berjalan selama 3 sampai 4 jam mencari gelas mineral, botol mineral bekas, dan kardus. Kecuali adik yang baru kelas 2 SD yang tidak ikut.

Tempat tinggal Ming Ming berada di perbatasan antara Bogor dan Tangerang. Tepatnya di daerah Rumpin. Dari Serpong kurang lebih berjarak 40 kilometer. Kawasan itu terkenal dengan tempat penggalian pasir, batu kali, dan bahan bangunan lain. Tidak heran jika sepanjang jalan itu kerap dipadati truk dan suasana jalan yang penuh debu. Di sepanjang jalan itulah keluarga pemulung ini memunguti gelas dan botol mineral bekas dengan menggunakan karung.

Tiap hari, mereka berangkat sekitar jam 2 siang. Pilihan jam itu diambil karena Ming Ming dan adik-adik sudah pulang dari sekolah. Selain itu, bertepatan dengan jam berangkat sang ayah menuju tempat kerja di kawasan Ancol.

Setelah berjalan selama satu setengah sampai dua jam, sang ayah pun naik angkot menuju tempat kerja. Kemudian, ibu dan enam anak itu pun kembali menuju rumah. Sepanjang jalan pergi pulang itulah, mereka memunguti gelas dan botol mineral bekas.

Berapa banyak hasil yang bisa dipungut?

Nggak tentu. Kadang-kadang dapat 3 kilo. Kadang-kadang, nggak nyampe sekilo. Kalau cuaca hujan bisa lebih parah. Tapi, rata-rata per hari sekitar 2 kiloan.

Kalau dirupiahkan?

Sekilo harganya 5 ribu. Jadi, per hari kami dapat sekitar 10 ribu rupiah.

Apa segitu cukup buat 9 orang per hari?

Ya dicukup-cukupin. Alhamdulillah, kan ada tambahan dari penghasilan ayah. Walau tidak menentu, tapi lumayan buat keperluan hidup.

Ming Ming menjelaskan bahwa uang yang mereka dapatkan per hari diprioritaskan buat makan adik-adik dan biaya sekolah mereka. Sementara Ming Ming sendiri sudah terbiasa hanya makan sekali sehari. Terutama di malam hari.

Selain itu, mereka tidak dibingungkan dengan persoalan kontrak rumah. Karena selama ini mereka tinggal di lahan yang pemiliknya masih teman ayah Ming Ming. Di tempat itulah, mereka mendirikan gubuk sederhana yang terbuat dari barang-barang bekas yang ada di sekitar.

Berapa hari sekali, pengepul datang ke rumah Ming Ming untuk menimbang dan membayar hasil pungutan mereka.

Kalau lagi beruntung, mereka bisa dapat gelas dan botol air mineral bekas di tempat pesta pernikahan atau sunatan. Sayangnya, mereka harus menunggu acara selesai. Menunggu acara pesta itu biasanya antara jam 9 malam sampai jam 2 pagi. Selama 5 jam itu, Ming Ming sebagai anak sulung, ibu dan dua adiknya berkantuk-kantuk di tengah keramaian dan hiruk pikuk pesta.

Kalau di hari Raya Idul Fitri dan Idul Adha, keluarga pemulung ini juga punya kebiasaan yang berbeda dengan keluarga lain. Mereka tidak berkeliling kampung, berwisata, dan silaturahim ke handai taulan. Mereka justru memperpanjang rute memulung, karena biasanya di hari raya itu, barang-barang yang mereka cari tersedia lebih banyak dari hari-hari biasa.

Ming Ming tidak malu jadi pemulung?

Awalnya berat sekali. Apalagi jalan yang kami lalui biasa dilalui teman-teman sekolah saya di SMU N 1 Rumpin. Tapi, karena tekad untuk bisa membiayai sekolah dan cinta saya dengan adik-adik, saya jadi biasa. Nggak malu lagi.

Dari mana Ming Ming belajar Islam?

Sejak di SMU. Waktu itu, saya ikut rohis. Di rohis itulah, saya belajar Islam lewat mentoring seminggu sekali yang diadakan sekolah.

Ketika masuk kuliah, saya ikut rohis. Alhamdulillah, di situlah saya bisa terus belajar Islam.

Orang tua tidak masalah kalau Ming Ming memakai busana muslimah?

Alhamdulillah, nggak. Mereka welcome saja. Bahkan sekarang, lima adik perempuan saya juga sudah pakai jilbab.

Walau sudah mengenakan busana muslimah dengan jilbab yang lumayan panjang, Ming Ming dan adik-adik tidak merasa risih untuk tetap menjadi pemulung. Mereka biasa membawa karung, memunguti gelas dan botol air mineral bekas, juga kardus. Bahkan, Ming Ming pun sudah terbiasa menumpang truk. Walaupun, ia harus naik di belakang.

Ming Ming kuliah di mana?

Di Universitas Pamulang, Fakultas Ekonomi, Jurusan Akuntansi S1.

Maaf, apa cukup pendapatan Ming Ming untuk biaya kuliah?

Jelas nggak. Tapi, buat saya, kemiskinan itu ujian dari Allah supaya kita bisa sabar dan istiqamah. Dengan tekad itu, saya yakin bisa terus kuliah.

Walaupun, di semester pertama, saya nyaris keluar. Karena nggak punya uang buat biaya satu semester yang jumlahnya satu juta lebih. Alhamdulillah, berkat pertolongan Allah semuanya bisa terbayar.

Di awal-awal kuliah, muslimah kelahiran tahun 90 ini memang benar-benar melakukan hal yang bisa dianggap impossible. Tanpa uang memadai, ia bertekad kuat bisa masuk kuliah.

Ketika berangkat kuliah, sang ibu hanya memberikan ongkos ke Ming Ming secukupnya. Artinya, cuma ala kadarnya. Setelah dihitung-hitung, ongkos hanya cukup untuk pergi saja. Itu pun ada satu angkot yang tidak masuk hitungan alias harus jalan kaki. Sementara pulang, ia harus memutar otak supaya bisa sampai ke rumah. Dan itu ia lakukan setiap hari.

Sebagai gambaran, jarak antara kampus dan rumah harus ditempuh Ming Ming dengan naik empat kali angkot. Setiap angkot rata-rata menarik tarif untuk jarak yang ditempuh Ming Ming sekitar 3 ribu rupiah. Kecuali satu angkot di antara empat angkot itu yang menarik tarif 5 ribu rupiah. Karena jarak tempuhnya memang maksimal. Jadi, yang mesti disiapkan Ming Ming untuk sekali naik sekitar 14 ribu rupiah.

Di antara trik Ming Ming adalah ia pulang dari kuliah dengan berjalan kaki sejauh yang ia kuat. Sambil berjalan pulang itulah, Ming Ming mengeluarkan karung yang sudah ia siapkan. Sepanjang jalan dari Pamulang menuju Serpong, ia melepas status kemahasiswaannya dan kembali menjadi pemulung.

Jadi, jangankan kebayang untuk jajan, makan siang, dan nongkrong seperti mahasiswa kebanyakan; bisa sampai ke rumah saja bingungnya bukan main.

Sekarang apa Ming Ming masih pulang pergi dari kampus ke rumah dan menjadi pemulung sepulang kuliah?

Saat ini, alhamdulillah, saya dan teman-teman UKM Muslim (Unit Kegiatan Mahasiswa Muslim) sudah membuat unit bisnis. Di antaranya, toko muslim. Dan saya dipercayakan teman-teman sebagai penjaga toko.

Seminggu sekali saya baru pulang. Kalau dihitung-hitung, penghasilannya hampir sama.

Jadi Ming Ming tidak jadi pemulung lagi?

Tetap jadi pemulung. Kalau saya pulang ke rumah, saya tetap memanfaatkan perjalanan pulang dengan mencari barang bekas. Bahkan, saya ingin sekali mengembangkan bisnis pemulung keluarga menjadi tingkatan yang lebih tinggi. Yaitu, menjadi bisnis daur ulang. Dan ini memang butuh modal lumayan besar.

Cita-cita Ming Ming?

Saya ingin menjadi da'i di jalan Allah. Dalam artian, dakwah yang lebih luas. Bukan hanya ngisi ceramah, tapi ingin mengembangkan potensi yang saya punya untuk berjuang di jalan Allah.

Sabtu, November 28

SIAPA YANG LEBIH KAYA?

بِسْمِ اﷲِالرَّحْمٰنِ الرَّحِيْم
Mungkin anda semua sudah pernah membaca, tapi di hari'Idul Adha sangat pas untuk membaca kembali, cerita dari Jojo Wahyudi di bawah ini .......

Kuhentikan mobil tepat di ujung kandang tempat berjualan hewan Qurban.
Saat pintu mobil kubuka, bau tak sedap memenuhi rongga hidungku,
dengan spontan aku menutupnya dengan saputangan.
Suasana di tempat itu sangat ramai, dari para penjual yang hanya
bersarung hingga ibu-ibu berkerudung Majelis Taklim, tidak terkecuali anak-anak yang ikut menemani orang tuanya melihat hewan yang akan di-Qurban-kan pada Idul Adha nanti, sebuah pembelajaran yang cukup baik bagi anak-anak sejak dini tentang pengorbanan NabiAllah Ibrahim & Nabi Ismail.

Aku masuk dalam kerumunan orang-orang yang sedang bertransaksi
memilih hewan yang akan di sembelih saat Qurban nanti.
Mataku tertuju pada seekor kambing coklat bertanduk panjang,
ukuran badannya besar melebihi kambing-kambing di sekitarnya.

” Berapa harga kambing yang itu pak ?” ujarku menunjuk kambing coklat tersebut.

” Yang coklat itu yang terbesar pak. Kambing Mega Super dua juta rupiah tidak kurang” kata si pedagang berpromosi matanya berkeliling sambil tetap melayani calon pembeli lainnya.

” Tidak bisa turun pak?” kataku mencoba bernegosiasi.

” Tidak kurang tidak lebih, sekarang harga-harga serba mahal” si
pedagang bertahan.

” Satu juta lima ratus ribu ya?” aku melakukan penawaran pertama

” Maaf pak, masih jauh.” ujarnya cuek.

Aku menimbang-nimbang, apakah akan terus melakukan penawaran terendah berharap si pedagang berubah pendirian dengan menurunkan harganya.

” Oke pak bagaimana kalau satu juta tujuh ratus lima puluh ribu?” kataku
” Masih belum nutup pak ” ujarnya tetap cuek
” Yang sedang mahal kan harga minyak pak. Kenapa kambing ikut naik?” ujarku berdalih mencoba melakukan penawaran termurah.

” Yah bapak, meskipun kambing gak minum minyak. Tapi dia gak bisa datang ke sini sendiri. Tetap saja harus di angkut mobil pak, dan mobil bahan bakarnya bukan rumput” kata si pedagang meledek.

Dalam hati aku berkata, alot juga pedagang satu ini. Tidak menawarkan harga selain yang sudah di kemukakannya di awal tadi. Pandangan aku alihkan ke kambing lainnya yang lebih kecil dari si coklat. Lumayan bila ada perbedaan harga lima ratus ribu.
Kebetulan dari tempat penjual kambing ini, aku berencana ke toko ban
mobil. Mengganti ban belakang yang sudah mulai terlihat halus tusirannya. Kelebihan tersebut bisa untuk menambah budget ban yang harganya kini selangit.

” Kalau yang belang hitam putih itu berapa bang?” kataku kemudian
” Nah yang itu Super biasa. Satu juta tujuh ratus lima puluh ribu
rupiah” katanya
Belum sempat aku menawar, di sebelahku berdiri seorang kakek menanyakan harga kambing coklat Mega Super tadi.
Meskipun pakaian “korpri” yang ia kenakan lusuh, tetapi wajahnya masih terlihat segar.

” Gagah banget kambing itu. Berapa harganya mas?” katanya kagum
” Dua juta tidak kurang tidak lebih kek.” kata si pedagang setengah
malas menjawab setelah melihat penampilan si kakek.
” Weleh larang men regane (mahal benar harganya) ?” kata si kakek dalam bahasa Purwokertoan ” bisa di tawar-kan ya mas ?” lanjutnya mencoba negosiasi juga.
” Cari kambing yang lain aja kek. ” si pedagang terlihat semakin malas
meladeni.
” Ora usah (tidak) mas. Aku arep sing apik lan gagah Qurban taun iki
(Aku mau yang terbaik dan gagah untuk Qurban tahun ini) Duit-e (uangnya) cukup kanggo (untuk) mbayar koq mas.” katanya tetap
bersemangat seraya mengeluarkan bungkusan dari saku celananya. Bungkusan dari kain perca yang juga sudah lusuh itu di bukanya, enam belas lembar uang seratus ribuan dan sembilan lembar uang lima puluh ribuan dikeluarkan dari dalamnya.
” Iki (ini) dua juta rupiah mas. Weduse (kambingnya) dianter ke rumah ya mas?” lanjutnya mantap tetapi tetap bersahaja.

Si pedagang kambing kaget, tidak terkecuali aku yang memperhatikannya sejak tadi. Dengan wajah masih ragu tidak percaya si pedagang menerima uang yang disodorkan si kakek, kemudian di hitungnya perlahan lembar demi lembar uang itu.

” Kek, ini ada lebih lima puluh ribu rupiah” si pedagang mengeluarkan
selembar lima puluh ribuan
” Ora ono ongkos kirime tho…?” (Enggak ada ongkos kirimnya ya?) si
kakek seakan tahu uang yang diberikannya berlebih
” Dua juta sudah termasuk ongkos kirim” si pedagang yg cukup jujur
memberikan lima puluh ribu ke kakek
” mau di antar ke mana mbah?” (tiba-tiba panggilan kakek berubah menjadi mbah)

” Alhamdulillah, lewih (lebih) lima puluh ribu iso di tabung neh (bisa
ditabung lagi)” kata si kakek sambil menerimanya ” tulung anterke ning deso cedak kono yo (tolong antar ke desa dekat itu ya),
sak sampene ning mburine (sesampainya di belakang) Masjid Baiturrohman, takon ae umahe (tanya saja rumahnya) mbah Sutrimo pensiunan pegawe Pemda Pasir Mukti, InsyaAllah bocah-bocah podo ngerti (InsyaAllah anak-anak sudah tahu).”

Setelah selesai bertransaksi dan membayar apa yang telah di sepakatinya, si kakek berjalan ke arah sebuah sepeda tua yang di sandarkan pada sebatang pohon pisang, tidak jauh dari X-Trail
milikku. Perlahan di angkat dari sandaran, kemudian dengan sigap di kayuhnya tetap dengan semangat.

Entah perasaan apa lagi yang dapat kurasakan saat itu, semuanya berbalik ke arah berlawanan dalam pandanganku.
Kakek tua pensiunan pegawai Pemda yang hanya berkendara sepeda engkol, sanggup membeli hewan Qurban yang terbaik untuk dirinya.
Aku tidak tahu persis berapa uang pensiunan PNS yang diterima setiap bulan oleh si kakek.
Yang aku tahu, di sekitar masjid Baiturrohman tidak ada rumah yang
berdiri dengan mewah, rata-rata penduduk sekitar desa Pasir Mukti hanya petani dan para pensiunan pegawai rendahan.
Yang pasti secara materi, sangatlah jauh di banding penghasilanku
sebagai Manajer perusahaan swasta asing.
Yang sanggup membeli rumah di kawasan cukup bergengsi Yang sanggup membeli kendaraan roda empat yang harga ban-nya saja cukup membeli seekor kambing Mega Super Yang sanggup mempunyai hobby berkendara moge (motor gede) dan memilikinya Yang sanggup membeli hewan Qurban dua ekor sapi sekaligus

Tapi apa yang aku pikirkan?
Aku hanya hendak membeli hewan Qurban yang jauh di bawah kemampuanku yang harganya tidak lebih dari service rutin mobil X-Trail, kendaraanku di dunia fana.
Sementara untuk kendaraanku di akhirat kelak, aku berpikir seribu kali saat membelinya.

Ya Allah, Engkau yang Maha Membolak-balikan hati manusia
balikkan hati hambaMu yang tak pernah berSyukur ini

Minggu, November 22

WORTEL,TELOR DAN KOPI

بِسْمِ اﷲِالرَّحْمٰنِ الرَّحِيْم
Seorang anak mengeluh pada ayahnya mengenai kehidupannya dan menanyakan mengapa hidup ini terasa begitu berat baginya. Ia tidak tahu bagaimana menghadapinya dan hampir menyerah. Ia sudah lelah untuk berjuang. Sepertinya setiap kali satu masalah selesai, timbul masalah baru.

Ayahnya, seorang koki, membawanya ke dapur. Ia mengisi 3 panci dengan air dan menaruhnya di atas api.

Setelah air di panci-panci tersebut mendidih. Ia menaruh wortel di dalam panci pertama, telur di panci kedua dan ia menaruh kopi bubuk di panci terakhir. Ia membiarkannya mendidih tanpa berkata-kata. Si anak membungkam dan menunggu dengan tidak sabar, memikirkan apa yang sedang dikerjakan sang ayah. Setelah 20 menit, sang ayah mematikan api.

Ia menyisihkan wortel dan menaruhnya di mangkuk, mengangkat telur dan meletakkannya di mangkuk yang lain, dan menuangkan kopi di mangkuk lainnya.

Lalu ia bertanya kepada anaknya, “Apa yang kau lihat, nak?”
"Wortel, telur, dan kopi” jawab si anak.

Ayahnya mengajaknya mendekat dan memintanya merasakan wortel itu. Ia melakukannya dan merasakan bahwa wortel itu terasa lunak. Ayahnya lalu memintanya mengambil telur dan memecahkannya. Setelah membuang kulitnya, ia mendapati sebuah telur rebus yang mengeras.

Terakhir, ayahnya memintanya untuk mencicipi kopi. Ia tersenyum ketika mencicipi kopi dengan aromanya yang khas. Setelah itu, si Anak bertanya, “Apa arti semua ini, Ayah?”

Ayahnya menerangkan bahwa ketiganya telah menghadapi ‘kesulitan’ yang sama, melalui proses perebusan, tetapi masing-masing menunjukkan reaksi yang berbeda.

Wortel sebelum direbus kuat, keras dan sukar dipatahkan. Tetapi setelah direbus, wortel menjadi lembut dan lunak. Telur sebelumnya mudah pecah. Cangkang tipisnya melindungi isinya yang berupa cairan. Tetapi setelah direbus, isinya menjadi keras. Bubuk kopi mengalami perubahan yang unik. Setelah berada di dalam rebusan air, bubuk kopi merubah air tersebut.

“Kamu termasuk yang mana?,” tanya ayahnya. “Ketika kesulitan mendatangimu, bagaimana kau menghadapinya? Apakah kamu wortel, telur atau kopi?” Bagaimana dengan kamu? Apakah kamu adalah wortel yang kelihatannya keras, tapi dengan adanya penderitaan dan kesulitan, kamu menyerah, menjadi lunak dan kehilangan kekuatanmu.”

“Apakah kamu adalah telur, yang awalnya memiliki hati lembut? Dengan jiwa yang dinamis, namun setelah adanya kematian, patah hati, perceraian atau pemecatan maka hatimu menjadi keras dan kaku. Dari luar kelihatan sama, tetapi apakah kamu menjadi pahit dan keras dengan jiwa dan hati yang kaku?”

“Ataukah kamu adalah bubuk kopi? Bubuk kopi merubah air panas, sesuatu yang menimbulkan kesakitan, untuk mencapai rasanya yang maksimal pada suhu 100 derajat Celcius. Ketika air mencapai suhu terpanas, kopi terasa semakin nikmat.”

“Jika kamu seperti bubuk kopi, ketika keadaan menjadi semakin buruk, kamu akan menjadi semakin baik dan membuat keadaan di sekitarmu juga membaik.”

“Ada raksasa dalam setiap orang dan tidak ada sesuatu pun yang mampu menahan raksasa itu kecuali raksasa itu menahan dirinya sendiri”

MEJA KAYU,KAKEK DAN ANAK CUCU

بِسْمِ اﷲِالرَّحْمٰنِ الرَّحِيْم
Suatu ketika, ada seorang kakek yang harus tinggal dengan anaknya. Selain itu, tinggal pula menantu, dan anak mereka yang berusia 6 tahun. Tangan orang tua ini begitu rapuh, dan sering bergerak tak menentu. Penglihatannya buram, dan cara berjalannya pun ringkih. Keluarga itu biasa makan bersama di ruang makan. Namun, sang orang tua yang pikun ini sering mengacaukan segalanya. Tangannya yang bergetar dan mata yang rabun, membuatnya susah untuk menyantap makanan. Sendok dan garpu kerap jatuh ke bawah. Saat si kakek meraih gelas, segera saja susu itu tumpah membasahi taplak.

Anak dan menantunya pun menjadi gusar. Mereka merasa direpotkan dengan semua ini. “Kita harus lakukan sesuatu,” ujar sang suami. “Aku sudah bosan membereskan semuanya untuk Pak Tua ini.” Lalu, kedua suami-istri ini pun membuatkan sebuah meja kecil di sudut ruangan. Di sana, sang Kakek akan duduk untuk makan sendirian, saat semuanya menyantap makanan. Karena sering memecahkan piring, keduanya juga memberikan mangkuk kayu untuk si Kakek.

Sering, saat keluarga itu sibuk dengan makan malam mereka, terdengar isak sedih dari sudut ruangan. Ada air mata yang tampak mengalir dari gurat keriput si Kakek. Namun, kata yang keluar dari suami-istri ini selalu omelan agar ia tak menjatuhkan makanan lagi. Anak mereka yang berusia 6 tahun memandangi semua dalam diam.

Suatu malam, sebelum tidur, sang Ayah memperhatikan anaknya yang sedang memainkan mainan kayu. Dengan lembut ditanyalah anak itu. “Kamu sedang membuat apa?”. Anaknya menjawab, “Aku sedang membuat meja kayu buat ayah dan ibu untuk makan saatku besar nanti. Nanti, akan kuletakkan di sudut itu, dekat tempat kakek biasa makan.” Anak itu tersenyum dan melanjutkan pekerjaannya.

Jawaban itu membuat kedua orangtuanya begitu sedih dan terpukul. Mereka tak mampu berkata-kata lagi. Lalu, airmatapun mulai bergulir dari kedua pipi mereka. Walau tak ada kata-kata yang terucap, kedua orangtua ini mengerti, ada sesuatu yang harus diperbaiki. Malam itu, mereka menuntun tangan si Kakek untuk kembali makan bersama di meja makan. Tak ada lagi omelan yang keluar saat ada piring yang jatuh, makanan yang tumpah atau taplak yang ternoda. Kini, mereka bisa makan bersama lagi di meja utama.

Minggu, November 8

MENGAPA KITA TAK BISA JUJUR...?

بِسْمِ اﷲِالرَّحْمٰنِ الرَّحِيْم
September 1971. Kapolri Hoegeng mengumumkan tentang keberhasilannya membekuk penyelundupan mobil mewah lewat Pelabuhan Tanjung Priok. Mobil-mobil itu dimasukkan oleh Robby Tjahyadi dengan perlindungan tentara, dan dilaporkan Ibu Tien terlibat pula.

Bukan pujian yang didapatnya, melainkan pemecatan dirinya sebagai Kapolri. Sebelum itu, Hoegeng mendapat tawaran untuk menjabat sebagai Duta Besar di Belgia melalui Menhankam Jenderal M. Panggabean.

Dalam buku yang ditulis Ramadhan KH, diceritakan Hoegeng dipanggil Presiden Soeharto. “Lho bagaimana Mas, mengenai soal Dubes itu?” tanya Soeharto. “Saya tak bersedia jadi dubes, Pak. Tapi, tugas apa pun di Indonesia, akan saya terima.” Presiden bilang, “Di Indonesia tak ada lagi lowongan, Mas Hoegeng.” Saya pun langsung nyeletuk, “Kalau begitu, saya keluar saja.” Mendengar itu, ia diam. Saya juga diam. Mau ngomong apa lagi? Setelah kurang lebih setengah jam pertemuan, saya pun pamit.

Kejujuran yang dijunjung tinggi, membuat Hoegeng berani pada siapa pun. Pernah, saat memimpin operasi antikebut-kebutan di sekitar Taman Soerapati, awal 1970-an, Hoegeng berkata kepada anak buahnya: “Tangkap saja anak-anak muda yang nakal itu! Kalau bapaknya sok ikut campur, nanti saya yang akan hadapi sendiri!”

Jauh sebelum itu, kejujuran mantan Menteri Negara Urusan Iuran dalam Kabinet Seratus Menteri itu diuji saat ditempatkan di Sumatera Utara. Ketika itu, ia diangkat sebagai Kepala Reserse dan Kriminal di Medan, yang terkenal sebagai tempat pedagang Tionghoa yang punya hobi menyuap pejabat. Namun, Hoegeng tak bisa disuap. Rayuan wanita cantik, dunia judi, korupsi, tak kuasa menjebol benteng kejujurannya.

Nama Hoegeng tiba-tiba saja terlintas di benak saya saat Polri memenjarakan dua pimpinan KPK non aktif Bibit Samad Riyanto dan Chandra Hamzah. Sejak awal, aroma rekayasa begitu kuat tercium. Orang awam sekalipun akan dengan mudah menyimpulkan bahwa Polri berusaha mengerdilkan KPK. Terlebih dengan adanya dugaan terlibatnya salah satu petinggi mereka dalam kasus Bank Century. Ini membuat Polri sangat berkepentingan melindungi petinggi mereka dari incaran KPK.

Jika kita mau jujur, ketakjujuran Polri pun sebenarnya juga terjadi pada kasus pemberantasan teroris. Dengan mudah kita akan menemukan beragam kejanggalan. (Lihat tulisan saya dalam Jurnalisme Teror I dan II di www.eramuslim.com).

Potret ketidakjujuran Polri sejatinya juga dimiliki oleh para pemimpin kita. Pembelaan membabibuta dari berbagai pihak terhadap penangkapan Bibit dan Chandra kian menegaskan itu. Berbagai komentar dukungan yang sangat menggelikan terlontar, bahkan dari seorang presiden. “Saya tak paham kriminalisasi KPK,” kata SBY. Terserah Anda mau percaya atau tidak, namun satu hal yang pasti kejujuran kian langka di negeri ini. Kejujuran menjadi barang mewah. Tak lagi dimiliki oleh kebanyakan pemimpin kita.

Dulu, dalam sejarah Islam, kita mengenal kisah legendaris tentang Umar bin Khathab. Suatu hari tubuh kekar Umar gemetar. Rasa takut menjalari badannya. Persendiannya terasa lemah. Singa Padang Pasir itu kemudian menangis. Airmata mengalir dari kelopak matanya. Sang Khalifah terharu saat berdialog dengan seorang anak gembala yang dijumpainya dalam perjalanan dari Madinah menuju Mekkah.

Ketika itu, Umar bertanya untuk menguji kejujuran anak tersebut. ’’Wahai anak gembala, jual kepadaku seekor anak kambing dari ternakmu itu!’’ ujar Amirul Mukminin. ’’’Aku hanya seorang budak,’’’’ jawab si gembala. Umar bin Khattab berkata lagi, ’’’’Katakan saja nanti pada tuanmu, anak kambing itu dimakan serigala.’’

Anak gembala tersebut diam sejenak, ditatapnya wajah Amirul Mukminin, lalu keluar dari bibirnya perkataan yang menggetarkan hati sang Khalifah: ’’Jika Tuan menyuruh saya berbohong, lalu di mana Allah? Bukankah Allah Maha Melihat? Apakah Tuan tidak yakin bahwa siksa Allah itu pasti bagi para pendusta?’’

Jujur memang tak semudah membalikkan telapak tangan. Namun, bukan berarti itu tak mungkin dilakukan. Kuncinya adalah terus-menerus dilatih sehingga akhirnya menjadi kebiasaan. Muaranya, kebiasaan bertindak jujur akan menjadi karakter. Ada sebuah ungkapan bijak yang patut direnungkan:

Pikiranmu adalah ucapanmu Ucapanmu adalah tindakanmu Tindakanmu adalah kebiasaanmu Kebiasaanmu adalah karaktermu

Jujur memang masih sulit dilakukan oleh banyak orang. Namun, sesungguhnya, sifat mulia tersebut dirindukan kehadirannya. Simak, survei yang telah dilakukan oleh sebuah lembaga kepemimpinan internasional yang bernama The Leadership Challenge dengan melakukan survei karakteristik CEO (Chief Executive Officer) pada tahun 1987, 1995, dan 2002 yang dilakukan di Afrika, Amerika Utara, Amerika Selatan, Asia, Eropa, dan Australia.

Masing-masing responden diminta untuk menilai dan memilih tujuh karakteristik CEO ideal mereka. Hasil survei tiga tahun berturut-turut itu ternyata menempatkan sikap jujur (honest) pada peringkat pertama (1987: 83 persen, 1995: 88 persen, 2002: 88 persen). Sesudah jujur, antara lain: berpikiran maju (forward looking), kompeten (competent), dapat memberi inspirasi (inspiring), cerdas (intelligent), adil (fair-minded).

Andai Hoegeng masih hidup, mungkin ia hanya bisa menangis sedih melihat negeri ini tak lagi memiliki pemimpin yang jujur.

Sabtu, Oktober 31

KITA KINI DAN YANG AKAN DATANG

بِسْمِ اﷲِالرَّحْمٰنِ الرَّحِيْم
Pagi ini hujan di pagi hari rasa gelisahpun muncul di hatiku karena taku rencana yang sudah aku buat beberapa hari yang lalu akan sia-sia.Tapi saya bersyukur kala aku lihat jam dinding sudah menunjukan jam 7 pagi dan hujan sudah mulai reda.Segera aku ambil air mandi dan bersiap-siap ke tempat dimana aku bisa berkarya ,berbagi dalam suka dan duka dalam suasana kekeluargaan.Ya NIAGA KITA tempatnya,tepatnya tidah begitu di ujung timur kota Kebumen yaiu di Prembun.Meski jauh dari tempat tinggalku tapi aku merasa nyaman bekeja di sana.
Niaga Kita adalah salah satu perusahaan distribusi alat-alat teknik Pertanian juga Diesel dengan daerah pemasaran hampir seluruh wilayah di pulau jawa.Bapak Donny adalah Owner dari Niaga Kita atu yang sering di sebut Bengkel Kita.Meski beliu masih muda tapi sudah mampu memimpin perusahaan denan baik.Ada yang nggak bisa aku lupakan dari Beliau ketika Beliau memberi kepercayaab kepada saya bekerja parttime karena untuk saat ini saya baru menjalani aktifitasa baruku sebagai Mahasiswa di salah satu Perguruan tinggi di Kebumen.Ada rasa tidak percaya ketika Beliau memberi kepercayaan itu tapi di sisi lain ada rasa tanggung jawab yang muncul dari diri saya.Andai aku dapat memutar waktu lebih cepat.akan aku putar 3 tahun ke depan agar saya bisa kembali lagi bersama Niaga Kiata.Biasanya di hari sabtu pekerjaan sangat menumpuk.Mereka sibuk denan pekerjaan masing-masing,meski tidak begitu berat tapi kalau di lakukan secara kerjasama aka ada rasa kebersamaannya,maka kulangkahkan kakiku seperti dulu ketika saya masih aktif di Niaga Kita.Pekerjaan yang sangat banyak akhirnya tepat pada waktunya.tapi yang dapat aku ambil dari Niaga KIta adalah "Jangan berfikiran untuk jadi yang terbaik,tapi Berfikirlah lakukan yang terbaik dan Sejenak kita tinggalkan melihat hasil dari pekerjaan kita tpi lihatlah Proses dari pekerjaan kita"
Dalam kesempatn kali ini saya mau mengucapkan terima kasih kepada Bapak Donny selaku Owner dari Niaga Kita Prembun juga kepada Seluruh Team Niaga Kita atas kerjasamanya khususnya Team Logistic.
Semoga Niaga Kita Prembun menjadi perusahaan yang besar dan maju seperti yang tercantum dalam Visi Dan Misi Niaga Kita.

Kamis, Oktober 15

OSPEK KOK BEGINI




Jumat, Oktober 9

KEPALSUAN JIWAKU

بِسْمِ اﷲِالرَّحْمٰنِ الرَّحِيْم

Seperti hilang arah
kemana diri ini akan berjalan
hidup di antara dua rasa
Hidup di selimuti kepalsuan jiwaku
Jiwa ini...Rasa ini...
Kembalilah pada Jiwaku yang utuh
Agar aku kembali pada jasadku
Hidup dalam kemuliaan yang abadi
Mengapa semua ini bisa terjadi
Masa lalu yang kelam
Hingga kini membawaku dalam dunia ini
Tapi kadang rasa ini begitu kuat
Dan bisa muncul kapan saja
Hingga sulit terkendali
Seperti Kuda yang lepas pacuan
Yang tak mungkin bisa terkejar
Walau begitu aku tetap bersyukur
Dengan semua yang aku alami ini
Hanya satu pintaku....
Kembalilah pada Apa yang kamu Suka
Jadilah seperti apa yang kamu rasa
Meski dalam kepalsuan jiwa ini

Minggu, Oktober 4

ALHAMDULILLAH MASIH ADA GEMPA

بِسْمِ اﷲِالرَّحْمٰنِ الرَّحِيْم
Sejak tsunami Aceh 2004, musibah bertubi-tubi menghantam Indonesia. Sedikitnya ada sembilan gempa yang terjadi di berbagai daerah. Terakhir musibah 30 September di Sumatra.Beragam dugaan muncul menyikapi musibah yang hadir menjenguk Ibu Pertiwi.

Misalnya dugaan karena ini peristiwa alam, kelalailan pemimpin, dan kesalahan kolektif manusia, khususnya umat Muslim di Tanah Air. Alhamdulillah, gempa. Allah masih sayang kepada kita. Bayangkan jika Allah tak memberi peringatan, misalnya, tiba-tiba seluruh bumi digonjang-ganjingkan, 'kontrak' kita di dunia habis. Dan, terjadilah kiamat.

Perhatikan peringatan Allah yang dinash dalam Surat Al Zalzalah. ”Apabila bumi digoncangkan dengan goncangannya (yang dahsyat), dan bumi telah mengeluarkan beban-beban berat (yang dikandung) nya. Dan manusia bertanya, 'mengapa bumi (jadi begini)?', pada hari itu bumi menceritakan beritanya. Karena sesungguhnya Tuhanmu telah memerintahkan (yang sedemikian itu) kepadanya.

Pada hari itu manusia ke luar dari kuburnya dalam keadaan yang bermacam-macam, supaya diperlihatkan kepada mereka (balasan) pekerjaan mereka. Barang siapa yang mengerjakan kebaikan seberat zarah pun, niscaya dia akan melihat (balasan) nya. Dan barang siapa yang mengerjakan kejahatan seberat zarah pun, niscaya dia akan melihat (balasan) nya pula. (Al Zalzalah, ayat 1-8).

Tak lama gempa Sumatra terjadi, sms berseliweran. Isinya: Peringatan yang mengaitkan antara Firman Allah yang dinash dalam Surat Al Isra (17), ayat 16 dengan waktu gempa pukul 17.16 di Sumbar. Begitu pun status di jejaring sosial yang mengingatkan untuk membuka ayat Allah tersebut dan mengajak untuk memikirkannya secara mendalam.

Ada lagi. Bila kita mengklik di google dengan key word, ”Isi surat 17 ayat 16”, maka akan muncul tulisan tentang kaitan gempa di Padang dengan surat (17) Al Isra' ayat 16. Benar tidaknya kaitan itu, tak ada salahnya bila kita refleksikan dengan kesalahan kolektif kita.

Namun, musibah bertubi-tubi tentu menyisakan hikmah besar bagi kita. Alhamdulillah, hampir setiap musibah Allah selalu memberi kesempatan kepada kita untuk melihat kebesaran-Nya. Kebesaran itu ditunjukkan melalui berita media untuk memberi gambaran peristiwa. Bahkan ada pula kiriman video amatir, sesaat setelah gempa terjadi. Atau banyaknya saksi hidup yang menceritakan kembali peritistiwa dahsyat yang terjadi.

Jika diamati, mungkin, itulah pelajaran bagi kita. Bagaimana dengan mudahnya Allah meluluh lantakkan bumi. Memberi kita gambaran, memberi rahmat kepada hamba-Nya agar berpikir. Ganasnya musibah, dahsyatnya gempa, dukanya korban hingga mengeringkan air mata, menjadi peringatan besar untuk semua.

Saya teringat, ketika siaran berita teroris ramai di media. Ada seruan dari pejabat untuk memeriksa kaum berjenggot dan wanita pengguna cadar. Masya Allah, tengoklah hadits Nabi Muhammad. Mari simak, Sabda Rasulullah: “Cukurlah kumis dan panjangkanlah jenggot, berbedalah dengan orang-orang majusi.” (HR Muslim).
Rasul adalah suri tauladan terbaik. Bahkan, dalam Firman-Nya Allah mengingatkan. “…Dan apa yang diberikan Rasul kepadamu maka terimalah dia. Dan apa yang dilarangnya bagimu tinggalkanlah …” (Al-Hasyr : 7).

Lantas, atas dasar apa kaum jenggot diusik? Apa dasarnya mereka teroris? Kenapa harus diperiksa? Kepada tersangka koruptor pun, kita tetap menggunakan asa praduga tak bersalah. Lalu, kenapa kaum jenggot diperiksa, seolah mereka benar-benar kelompok teroris. Naif sekali. Sunnah Rasul dilawan.

Seorang ulama dalam ceramahnya, mengatakan, "Wahai para intel yang ada di ruangan ini. Bisa jadi musibah gempa di Tasikmalaya terjadi karena pemerintah mendiskreditkan Sunnah Rasul, kaum berjenggot," kira-kira begitu ceramahnya.

Ulama itu bukan tanpa bukti. Jelas sekali Allah menyuruh kita untuk menjalankan Sunnah sesuai yang dijalankan Rasul. Jika Sunnah itu diusik, tak berlebihan bila Allah murka.

Alhadmulillah gempa. Allah masih sayang kepada kita. Masih ada kesempatan memperbaiki diri, menuju jalan lurus menggapai kebahagiaan hakiki. Berita terakhir sebelum gempa, kita disuguhi siaran informasi tentang rencana kedatangan bintang porno asal Jepang, Miyabi.

Miyabi santer diberitakan akan ke Indonesia. Bukan sekadar kunjungan biasa, tapi membintangi film Indonesia yang sedianya berjudul “Menculik Miyabi” disutradarai oleh Rako Prijanto dan naskah filmnya ditulis oleh Raditya Dika yang tenar dengan buku “Kambing Jantan.” (Eramuslim.com)

Indonesia negara Muslim terbesar. Apa hakikatnya mengundang Miyabi? Dia bukan komedian, jika memang ingin membuat film bergenre komedi, mengapa harus Miyabi? Dan segudang pertanyaan lainnya. Belum lama rekan-rekan wartawan dan aktivis Muslim berjuang, mendesak DPR mensahkan RUU Pornografi menjadi Undang-undang.

Tapi, ketika UUP sudah disahkan, pengawalannya tidak kelihatan. Majalah Play Boy masih mudah ditemui, tayangan televisi tak ada perbaikan, dan sebagainya. Di sisi lain, Keppres Ahmadiyah pun, tidak jelas. Kesenjangan sosial semakin terasa. Kemaksiatan kian mudah ditemui, bahkan hingga di pelosok daerah.

Sungguh. Teramat banyak kesalahan kolektif kita. Alhamdulillah gempa. Allah masih sayang kepada kita. Ini adalah teguran Allah untuk kita. Semoga duka para korban dan keluarga akan digantikan Allah dengan yang lebih baik. Bisa jadi Allah menghapus dosa mereka dengan memberikan duka gempa. Bisa jadi gempa menjadi pemersatu kita. Bisa jadi gempa menjadi ajang refleksi bagi pemimpin dan rakyat negeri ini.

Gempa mengajak kita untuk kembali kepada jalan-Nya. Jalan yang dicintai, jalan yang diridhoi Illahi Rabbi. Ya Allah ampunilah kami. Hanya kepada-Mu kami memohon petunjuk dan hanya kepada-Mu, kami memohon pertolongan. Wallahu 'alamu.

Kamis, Oktober 1

BUKA BERSAMA TEAM LOGISTIC NKI

بِسْمِ اﷲِالرَّحْمٰنِ الرَّحِيْم
Video Buka besama Team Logisik Niaga Kita

Senin, September 28

RUANG LINGKUP UNDANGAN KE SYURGA

بِسْمِ اﷲِالرَّحْمٰنِ الرَّحِيْم
Undangan ke surga merupakan suatu istilah yang menggambarkan kegiatan da’wah mengajak manusia ke jalan Islam. Sebab bilamana manusia sudah berada di jalan Islam berarti ia seudah berada pada jalur yang benar menuju surga, kebahagiaan hakiki dan abadi di akhirat. Sebaliknya, bilamana seseorang masih menempuh jalan selain Islam maka ia dikategorikan sebagai orang yang bakal merugi di dunia dan di akhirat.

وَمَنْ يَبْتَغِ غَيْرَ الْإِسْلَامِ دِينًا فَلَنْ يُقْبَلَ مِنْهُ وَهُوَ فِي الْآَخِرَةِ مِنَ الْخَاسِرِينَ

”Barangsiapa mencari agama selain agama Islam, maka sekali-kali tidaklah akan diterima (agama itu) daripadanya, dan dia di akhirat termasuk orang-orang yang rugi.” (QS Ali Imran ayat 85)
Banyak orang yang mempersempit makna da’wah. Mereka membatasinya pada kegiatan ceramah dan tabligh di podium semata. Padahal kegiatan da’wah mencakup spektrum aktifitas yang sangat luas. Bahkan segenap lini kehidupan dapat dijadikan sarana berda’wah. Jadi da’wah bisa mencakup kegiatan pendidikan, sosial, budaya, seni, ekonomi, politik, militer, hankam dan hukum.
Da’wah itu bisa berupa perkara yang sangat sederhana seperti tersenyum, misalnya.

تَبَسُّمُكَ فِي وَجْهِ أَخِيكَ لَكَ صَدَقَةٌ

“Senyumanmu di hadapan saudaramu adalah sedekah.” (HR Tirmidzi 1879)

Bila dengan senyuman Anda dapat membuat hati seseorang menjadi bahagia, maka Anda telah berhasil menyingkirkan salah satu rintangan di dalam hati seseorang untuk menerima ajakan kepada ajaran Allah, Al-Islam. Sebab inti dari kegiatan da’wah ialah mengupayakan sedapat mungkin agar hati manusia tidak terhalangi untuk menyimak ajakan kepada Islam. Bila belum apa-apa seseorang sudah memiliki kecurigaan dan prasangka buruk terhadap seorang da’i, maka sulit diharapkan orang itu akan menyambut seruan Islam.
Oleh karena itulah dewasa ini para musuh Islam berupaya dengan segala cara untuk mengotori citra agama Allah. Mereka membuat agenda ”War on Terror” agar mencitrakan bahwa agama Allah merupakan agama yang mengerikan sebab para penganutnya merupakan para teroris. Mereka memanfaatkan berbagai media yang mereka miliki untuk turut menyemarakkan konspirasinya. Mereka kemudian menggambarkan Islam menurut versi mereka. Sebuah Islam dikatakan baik, moderat dan modern bilamana menerima gaya hidup dan cara berfikir barat-liberal. Kemudian tidak sedikit kaum muslimin yang masuk ke dalam jebakan mereka. Mulailah bermunculan kaum muslimin bahkan aktivis pergerakan Islam yang tunduk kepada Islam versi barat-liberal. Muncullah sebagian muslim yang menyamakan antara jihad dengan terorisme. Sebab memang itulah yang musuh kehendaki. Mereka ingin menjauhkan ummat Islam dari tugas suci mereka yaitu berjihad di jalan Allah.
Sehingga mulailah muncul sekelompok kaum muslimin yang mengharamkan jihad samasekali. Atau mempersempit makna jihad sebagai ”berperang melawan hawa-nafsu” semata. Adapun berjihad dalam pengertian mengangkat senjata di jalan Allah, maka ini harus ditinggalkan karena tidak sesuai dengan nilai-nilai kemodernan dan hak-hak asasi manusia. Dan jihad seperti ini lebih pantas disebut sebagai aktifitas terorisme...!!!
Padahal jika kita perhatikan Al-Qur’an kita akan menemukan bahwa aktifitas jihad di jalan Allah juga merupakan suatu paket integral dengan kegiatan da’wah mengajak manusia ke Islam. Sebab dengan adanya jihad, maka segenap rintangan untuk sampainya seruan Islam dapat disingkirkan. Bahkan Al-Qur’an menyebutnya sebagai cara untuk menghapus keberadaan segenap fitnah dan sebagai cara untuk menjadikan agama sepenuhnya menjadi miliki Allah semata.

وَقَاتِلُوهُمْ حَتَّى لَا تَكُونَ فِتْنَةٌ وَيَكُونَ الدِّينُ كُلُّهُ لِلَّهِ

فَإِنِ انْتَهَوْا فَإِنَّ اللَّهَ بِمَا يَعْمَلُونَ بَصِيرٌ

”Dan perangilah mereka, supaya jangan ada fitnah dan supaya agama itu semata-mata untuk Allah. Jika mereka berhenti (dari kekafiran), maka sesungguhnya Allah Maha Melihat apa yang mereka kerjakan.” (QS Al-Anfaal ayat 39)

Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa ruang lingkup Undangan ke Surga mencakup aktifitas dengan spektrum yang begitu luas. Da'wah Islam mencakup tersenyum hingga mengangkat senjata untuk berjihad di jalan Allah...!!!


di kutip dari:eramuslim

Minggu, September 27

Welcome to Free Automatic Backlink Exchange

بِسْمِ اﷲِالرَّحْمٰنِ الرَّحِيْم
This program is a free automatic backlink exchange service. Everyone knows how important backlinks to get a high Pagerank. Here, we offer a backlink for free and very fast for your sites. Copy the html code first, and then paste to your website or blog. To view your backlink you can click the image link from your website or blog. And well... your website url done and will be displaying in last references.

If any visitors click this image link from your website or blog, your url backlink will be creating automatically in this website. Enjoy it...

Just copy this banner html code to your website or blog:

Free Automatic Backlink

GAMBARAN TEMPAT KERJAKU

بِسْمِ اﷲِالرَّحْمٰنِ الرَّحِيْم
Gambaran Niaga Kita Logistic:










Jumat, September 25

KUTIPAN KATA-KATA HASAN AL BANNA

بِسْمِ اﷲِالرَّحْمٰنِ الرَّحِيْم
S“aya adalah seorang pelancong yang sedang mencari kebenaran, manusia yang mencari petunjuk ditengah kerumunan manusia, rakyat yang mengidamkan kemuliaan negaranya, kebebasan, ketenangan dan kehidupan yang sejahtera dibawah naungan Islam yang suci, saya seorang hamba yang mengenal tujuan hidup, “Sesungguhnya shalatku, ibadahku, hidupku dan matiku hanyalah karena Allah Tuhan semesta alam, tiada sekutu bagi-Nya dan dengan demikian Aku diperintahkan dan Aku termasuk orang yang pertama muslim”. (Al-An’am : 162-163). Inilah saya, lalu sipakah anda?”

“Serukanlah kepada kami karena sesungguhnya kami membawa suatu kebaikan, kumpulkanlah kepada kami manusia maka akan kami bacakan kepada mereka dzikir, kami akan menjadi dokter bagi yang sakit, akan diam penduduk dunia jika tidak mendengar semboyan kami; “Allah adalah tujuan kami, Rasul adalah pemimpin kami, Al-Quran dustur kami, jihad adalah jalan hidup kami, mati di jalan Allah adalah cita-cita tertinggi kami…”

“Betapa inginnya kami agar umat ini mengetahui, bahwa mereka lebih kami cintai daripada diri kami sendiri. Kami berbangga ketika jiwa-jiwa kami gugur sebagai penebus bagi kehormatan mereka, jika memang tebusan itu yang diperlukan. Atau menjadi harga bagi tegaknya kejayaan, kemuliaan dan terwujudnya cita-cita mereka, jika memang itu harga yang harus dibayar. Tiada sesuatu yang membuat kami bersikap seperti ini selain rasa cinta yang mengharu-biru hati kami, menguasai perasaan kami, memeras habis air mata kami, dan mencabut rasa ingin tidur dari pelupuk mata kami. Betapa berat rasa di hati ketika kami menyaksikan bencana yang mencabik-cabik umat ini, sementara kita hanya sanggup menyerah pada kehinaan dan pasrah oleh keputusasaan.

SEKEDAR TIPS

بِسْمِ اﷲِالرَّحْمٰنِ الرَّحِيْم
Ada Beberapa Tips pacaran yang Islami
1. Jangan berduaan dengan pacar di tempat sepi, kecuali ditemani mahram dari sang wanita (jadi bertiga)

“Janganlah seorang laki-laki berkholwat (berduaan) dengan seorang wanita kecuali bersama mahromnya…”[HR Bukhori: 3006,523, Muslim 1341, Lihat Mausu’ah Al Manahi Asy Syari’ah 2/102]

“Tidaklah seorang lelaki bersepi-sepian (berduaan) dengan seorang perempuan melainkan setan yang ketiganya“ (HSR.Tirmidzi)

2. Jangan pergi dengan pacar lebih dari sehari semalam kecuali si wanita ditemani mahramnya

“Tidak halal bagi wanita yang beriman kepada Allah dan hari akhir untuk bepergian sehari semalam tidak bersama mahromnya.” [HR Bukhori: 1088, Muslim 1339]

3. Jangan berjalan-jalan dengan pacar ke tempat yang jauh kecuali si wanita ditemani mahramnya

“…..jangan bepergian dengan wanita kecuali bersama mahromnya….”[HR Bukhori: 3006,523, Muslim 1341]

4. Jangan bersentuhan dengan pacar, jangan berpelukan, jangan meraba, jangan mencium, bahkan berjabat tangan juga tidak boleh, apalagi yang lebih dari sekedar jabat tangan

”Seandainya kepala seseorang di tusuk dengan jarum dari besi itu lebih baik dari pada menyentuh wanita yang tidak halal baginya.” (Hadits hasan riwayat Thobroni dalam Al-Mu’jam Kabir 20/174/386 dan Rauyani dalam Musnad: 1283, lihat Ash Shohihah 1/447/226)

Bersabda Rasulullahi Shallallahu ‘alaihi wassallam: “Sesungguhnya saya tidak berjabat tangan dengan wanita.” [HR Malik 2/982, Nasa’i 7/149, Tirmidzi 1597, Ibnu Majah 2874, ahmad 6/357, dll]

5. Jangan memandang aurat pacar, masing-masing harus memakai pakaian yang menutupi auratnya

“Katakanlah kepada orang-orang beriman laki-laki hendaklah mereka menahan pandangannya dan menjaga kemaluannya..” (Al Qur’an Surat An Nur ayat 30)

“…zina kedua matanya adalah memandang….” (H.R. Bukhari, Muslim, Abu Dawud dan Nasa’i)

6. Jangan membicarakan/melakukan hal-hal yang membuat terjerumus kedalam zina

“Dan janganlah kamu mendekati zina, sesungguhnya zina itu adalah suatu perbuatan yang keji dan suatu jalan yang jelek” (Al Qur’an Surat Al Isra 32)

“Kedua tangan berzina dan zinanya adalah meraba, kedua kaki berzina dan zinanya adalah melangkah, dan mulut berzina dan zinanya adalah mencium.” (H.R. Muslim dan Abu Dawud)

7. Jangan menunda-nunda menikah jika sudah saling merasa cocok

“Wahai para pemuda ! Barangsiapa diantara kalian berkemampuan untuk nikah, maka nikahlah, karena nikah itu lebih menundukan pandangan, dan lebih membentengi farji (kemaluan). Dan barangsiapa yang tidak mampu, maka hendaklah ia puasa (shaum), karena shaum itu dapat membentengi dirinya”. (Hadits Shahih Riwayat Ahmad, Bukhari, Muslim, Tirmidzi, Nasa’i, Darimi, Ibnu Jarud dan Baihaqi).

“Yang paling banyak menjerumuskan manusia ke-dalam neraka adalah mulut dan kemaluan.” (H.R. Turmudzi dan dia berkata hadits ini shahih.)

WARNING:

sebenarnya banyak ulama dan ustadz yang mengharamkan pacaran, misalnya saja ustadz Muhammad Umar as Sewed. jadi sebaiknya segera menikahlah dan jangan berpacaran…
Bagi yang sudah terlanjur berbuat dosa maka bertaubatlah dan jangan putus asa, Allah pasti mengampuni hambanya yang bertaubat dan memohon ampun…

Kamis, September 24

CAT RUMAH

بِسْمِ اﷲِالرَّحْمٰنِ الرَّحِيْم
Rumah sangat mencerminkan wajah penghuninya. Itu bisa tampak dari sisi kebersihan, sirkulasi, taman, hiasan dinding, hingga cat tembok. Yang terakhir agak unik, karena tidak semua orang suka semua warna.

Apalah arti sebuah warna. Ungkapan itu tidak cocok diungkapkan buat mereka yang begitu memaknai seluk-beluk warna. Karena tiap warna punya makna filosofi tersendiri.

Orang memaknai putih sebagai suci, merah yang gagah berani. Begitu pun dengan hitam dan abu-abu. Hitam adalah warna tegas dan juga berarti duka. Sedang abu-abu bisa bermakna dua: menunjukkan sesuatu yang canggih, dan sesuatu yang dinilai masih samar. Masih banyak makna lain untuk warna yang berbeda.

Karena urusan makna warna inilah, orang menjadi tidak sekadar suka atau tidak suka. Bukan juga soal cocok atau tidak, menarik atau menjemukan. Tapi karena lebih soal filosofi itu. Setidaknya, hal itulah yang ingin diresapi Pak Jajang.

Baru tahun ini bapak dua balita ini akhirnya bisa beli rumah. Setelah enam tahun bekerja, lima tahun menikah, dan empat tahun mengontrak; baru kali ini ia bisa merasa lega. Satu kewajiban seorang ayah dan suami bisa ia tunaikan: menyediakan rumah buat keluarga.

Rumah tipe dua sembilan yang berlokasi di pinggiran kota Depok itu, resmi jadi milik Pak Jajang. Walau mencicil, Pak Jajang sudah bisa bilang, "Rumah saya di kawasan Depok!" Itu jauh lebih bagus dari sebelumnya. Karena ia cuma bisa bilang, "Rumah kontrakan saya di kawasan segitiga emas Jakarta." Apalah arti segitiga beremas kalau status rumahnya masih ngontrak.

Persoalannya, rumah baru itu belum bisa langsung dtempati. Ibarat orang menikah, baru ada calon pengantin, wali, dan saksi. Sah memang. Tapi, masih belum memadai. Air belum ada, kamar mandi butuh polesan, dapur yang belum jelas, dan halaman yang belum terpagar. Masih ada satu lagi yang tidak kalah penting: cat tembok yang masih jauh dari indah.

Umumnya perumahan rakyat, bentuk, ukuran, dan cat dasarnya sama. Kalau saja tidak ada nomor, mungkin para pemilik bisa salah masuk. Setidaknya, bingung mencari rumah sendiri. Kan nggak mungkin menandai rumah dengan tanda silang di tembok depan.

Perlu ciri khusus. Dan ciri itu sangat ditentukan oleh warna cat. Hal itulah yang kini dicermati Pak Jajang. Sebelum ia dan keluarga tinggal, semua kelengkapan mesti beres. Termasuk soal cat.

Satu per satu kelengkapan rumah mulai selesai. Dan semua itu sudah diserahkan seratus persen Pak Jajang ke tukang bangunan setempat. Biayanya agak lebih mahal, memang. Tapi, Pak Jajang yakin kalau itulah jalan yang paling bijak. "Yah, itung-itung biaya sosial!" ucap Pak Jajang suatu kali ke isterinya.

Tiga pekan sudah perbaikan berjalan. Semuanya bisa dibilang rampung. Kecuali soal yang satu: cat. Para tukang bangunan tidak berani mengambil inisiatif sendiri. Khawatir kalau Pak Jajang tidak setuju. Repot kan, rumah yang sudah dicat, dicat ulang.

Pak Jajang agak tertegun ketika soal itu ditanyakan. Warna apa, ya? Suara batin Pak Jajang seperti mencari jawab. Ia nyaris lupa kalau urusan warna bukan soal sederhana. Setidaknya buat Pak Jajang sendiri. "Warna apa, Pak?" tanya tukang bangunan mencari penegasan. Pak Jajang mengamati rumah-rumah di sekitarnya. Agak lama. "Oke. Cari warna yang belum ada di rumah sekitar sini!" ucap Pak Jajang ringan. Dan yang bertanya pun mengangguk pelan.

Tiga hari kemudian, Pak Jajang ngontrol lagi. Ia kaget. Dari sederet rumah yang tampak sama, cuma rumah Pak Jajang yang sangat beda. Pasalnya, rumah Pak Jajang dicat merah tua. "Ya Allah, kenapa jadi begini?" gelisah Pak Jajang sambil menghampiri para pekerja.

Setelah bicara-bicara, para tukang bangunan akhirnya mengerti. Warna itu memang sangat beda dibanding rumah-rumah di sekitar. Tapi, terlalu mencolok. Mana ada orang yang rumahnya dicat merah tua.

Dari pembicaraan itu, akhirnya ada kesepakatan. Rumah mesti dicat ulang. Warnanya memang mesti beda dengan rumah sekitar. Tapi, jangan terlalu mencolok. "Kalau bisa warnanya yang unik dan bukan merah apa pun!" tegas Pak Jajang menjelaskan. Lagi-lagi, para tukang bangunan pun mengangguk pelan. Karena mendesak untuk ditempati, Pak Jajang langsung membayar upah dan biaya cat baru. Itu ia maksudkan agar pengecatan bisa berlangsung cepat. Ahad besok, ia dan keluarga bisa langsung masuk.

Minggu pagi itu begitu cerah. Mobil bak terbuka berlalu pelan melewati perumahan itu. Tampak perabot rumah memenuhi bagasi belakang mobil. Setelah mobil berhenti, Pak Jajang pun tergesa-gesa keluar dari mobil. Wajahnya agak merah padam. Ia seperti menahan marah.

Isteri dan dua balita Pak Jajang pun ikut turun. Seperti terhipnotis, isteri Pak Jajang terkesima dengan rumah barunya. Pelan, ia berujar ke suaminya, "Bang, kok warnanya kuning begitu!" Dan dua anaknya pun ikut menimpali, "Idup golkal. Idup!"

(muhammadnuh@eramuslim.com)dikutip dari:eramuslim

KEMISKINAN ITU UJIAN ALLAH

بِسْمِ اﷲِالرَّحْمٰنِ الرَّحِيْم
Punya pendidikan tinggi merupakan impian tiap orang. Tapi, bagaimana jika kemiskinan terus menghadang. Jangankan untuk biaya kuliah, buat makan saja susah.

Berikut ini penelusuran dan wawancara Eramuslim dengan seorang pemulung yang kini bisa terus kuliah di jurusan akuntansi di Pamulang, Tangerang. Mahasiswi berjilbab itu bernama Ming Ming Sari Nuryanti.

Sudah berapa lama Ming Ming jadi pemulung?

Sejak tahun 2004. Waktu itu mau masuk SMU. Karena penghasilan ayah semakin tidak menentu, kami sekeluarga menjadi pemulung.

Sekeluarga?

Iya. Setiap hari, saya, ayah, ibu, dan lima adik saya berjalan selama 3 sampai 4 jam mencari gelas mineral, botol mineral bekas, dan kardus. Kecuali adik yang baru kelas 2 SD yang tidak ikut.

***

Tempat tinggal Ming Ming berada di perbatasan antara Bogor dan Tangerang. Tepatnya di daerah Rumpin. Dari Serpong kurang lebih berjarak 40 kilometer. Kawasan itu terkenal dengan tempat penggalian pasir, batu kali, dan bahan bangunan lain. Tidak heran jika sepanjang jalan itu kerap dipadati truk dan suasana jalan yang penuh debu. Di sepanjang jalan itulah keluarga pemulung ini memunguti gelas dan botol mineral bekas dengan menggunakan karung.

Tiap hari, mereka berangkat sekitar jam 2 siang. Pilihan jam itu diambil karena Ming Ming dan adik-adik sudah pulang dari sekolah. Selain itu, bertepatan dengan jam berangkat sang ayah menuju tempat kerja di kawasan Ancol.

Setelah berjalan selama satu setengah sampai dua jam, sang ayah pun naik angkot menuju tempat kerja. Kemudian, ibu dan enam anak itu pun kembali menuju rumah. Sepanjang jalan pergi pulang itulah, mereka memunguti gelas dan botol mineral bekas.

Berapa banyak hasil yang bisa dipungut?

Nggak tentu. Kadang-kadang dapat 3 kilo. Kadang-kadang, nggak nyampe sekilo. Kalau cuaca hujan bisa lebih parah. Tapi, rata-rata per hari sekitar 2 kiloan.

Kalau dirupiahkan?

Sekilo harganya 5 ribu. Jadi, per hari kami dapat sekitar 10 ribu rupiah.

Apa segitu cukup buat 9 orang per hari?

Ya dicukup-cukupin. Alhamdulillah, kan ada tambahan dari penghasilan ayah. Walau tidak menentu, tapi lumayan buat keperluan hidup.

***

Ming Ming menjelaskan bahwa uang yang mereka dapatkan per hari diprioritaskan buat makan adik-adik dan biaya sekolah mereka. Sementara Ming Ming sendiri sudah terbiasa hanya makan sekali sehari. Terutama di malam hari.

Selain itu, mereka tidak dibingungkan dengan persoalan kontrak rumah. Karena selama ini mereka tinggal di lahan yang pemiliknya masih teman ayah Ming Ming. Di tempat itulah, mereka mendirikan gubuk sederhana yang terbuat dari barang-barang bekas yang ada di sekitar.

Berapa hari sekali, pengepul datang ke rumah Ming Ming untuk menimbang dan membayar hasil pungutan mereka.

Kalau lagi beruntung, mereka bisa dapat gelas dan botol air mineral bekas di tempat pesta pernikahan atau sunatan. Sayangnya, mereka harus menunggu acara selesai. Menunggu acara pesta itu biasanya antara jam 9 malam sampai jam 2 pagi. Selama 5 jam itu, Ming Ming sebagai anak sulung, ibu dan dua adiknya berkantuk-kantuk di tengah keramaian dan hiruk pikuk pesta.

Kalau di hari Raya Idul Fitri dan Idul Adha, keluarga pemulung ini juga punya kebiasaan yang berbeda dengan keluarga lain. Mereka tidak berkeliling kampung, berwisata, dan silaturahim ke handai taulan. Mereka justru memperpanjang rute memulung, karena biasanya di hari raya itu, barang-barang yang mereka cari tersedia lebih banyak dari hari-hari biasa.

Ming Ming tidak malu jadi pemulung?

Awalnya berat sekali. Apalagi jalan yang kami lalui biasa dilalui teman-teman sekolah saya di SMU N 1 Rumpin. Tapi, karena tekad untuk bisa membiayai sekolah dan cinta saya dengan adik-adik, saya jadi biasa. Nggak malu lagi.

Dari mana Ming Ming belajar Islam?

Sejak di SMU. Waktu itu, saya ikut rohis. Di rohis itulah, saya belajar Islam lewat mentoring seminggu sekali yang diadakan sekolah.

Ketika masuk kuliah, saya ikut rohis. Alhamdulillah, di situlah saya bisa terus belajar Islam.

Orang tua tidak masalah kalau Ming Ming memakai busana muslimah?

Alhamdulillah, nggak. Mereka welcome saja. Bahkan sekarang, lima adik perempuan saya juga sudah pakai jilbab.

***

Walau sudah mengenakan busana muslimah dengan jilbab yang lumayan panjang, Ming Ming dan adik-adik tidak merasa risih untuk tetap menjadi pemulung. Mereka biasa membawa karung, memunguti gelas dan botol air mineral bekas, juga kardus. Bahkan, Ming Ming pun sudah terbiasa menumpang truk. Walaupun, ia harus naik di belakang.

Ming Ming kuliah di mana?

Di Universitas Pamulang, Fakultas Ekonomi, Jurusan Akuntansi S1.

Maaf, apa cukup pendapatan Ming Ming untuk biaya kuliah?

Jelas nggak. Tapi, buat saya, kemiskinan itu ujian dari Allah supaya kita bisa sabar dan istiqamah. Dengan tekad itu, saya yakin bisa terus kuliah.

Walaupun, di semester pertama, saya nyaris keluar. Karena nggak punya uang buat biaya satu semester yang jumlahnya satu juta lebih. Alhamdulillah, berkat pertolongan Allah semuanya bisa terbayar.

***

Di awal-awal kuliah, muslimah kelahiran tahun 90 ini memang benar-benar melakukan hal yang bisa dianggap impossible. Tanpa uang memadai, ia bertekad kuat bisa masuk kuliah.

Ketika berangkat kuliah, sang ibu hanya memberikan ongkos ke Ming Ming secukupnya. Artinya, cuma ala kadarnya. Setelah dihitung-hitung, ongkos hanya cukup untuk pergi saja. Itu pun ada satu angkot yang tidak masuk hitungan alias harus jalan kaki. Sementara pulang, ia harus memutar otak supaya bisa sampai ke rumah. Dan itu ia lakukan setiap hari.

Sebagai gambaran, jarak antara kampus dan rumah harus ditempuh Ming Ming dengan naik empat kali angkot. Setiap angkot rata-rata menarik tarif untuk jarak yang ditempuh Ming Ming sekitar 3 ribu rupiah. Kecuali satu angkot di antara empat angkot itu yang menarik tarif 5 ribu rupiah. Karena jarak tempuhnya memang maksimal. Jadi, yang mesti disiapkan Ming Ming untuk sekali naik sekitar 14 ribu rupiah.

Di antara trik Ming Ming adalah ia pulang dari kuliah dengan berjalan kaki sejauh yang ia kuat. Sambil berjalan pulang itulah, Ming Ming mengeluarkan karung yang sudah ia siapkan. Sepanjang jalan dari Pamulang menuju Serpong, ia melepas status kemahasiswaannya dan kembali menjadi pemulung.

Jadi, jangankan kebayang untuk jajan, makan siang, dan nongkrong seperti mahasiswa kebanyakan; bisa sampai ke rumah saja bingungnya bukan main.

Sekarang apa Ming Ming masih pulang pergi dari kampus ke rumah dan menjadi pemulung sepulang kuliah?

Saat ini, alhamdulillah, saya dan teman-teman UKM Muslim (Unit Kegiatan Mahasiswa Muslim) sudah membuat unit bisnis. Di antaranya, toko muslim. Dan saya dipercayakan teman-teman sebagai penjaga toko.

Seminggu sekali saya baru pulang. Kalau dihitung-hitung, penghasilannya hampir sama.

Jadi Ming Ming tidak jadi pemulung lagi?

Tetap jadi pemulung. Kalau saya pulang ke rumah, saya tetap memanfaatkan perjalanan pulang dengan mencari barang bekas. Bahkan, saya ingin sekali mengembangkan bisnis pemulung keluarga menjadi tingkatan yang lebih tinggi. Yaitu, menjadi bisnis daur ulang. Dan ini memang butuh modal lumayan besar.

Cita-cita Ming Ming?

Saya ingin menjadi da'i di jalan Allah. Dalam artian, dakwah yang lebih luas. Bukan hanya ngisi ceramah, tapi ingin mengembangkan potensi yang saya punya untuk berjuang di jalan Allah. (MN)
dikutip dari:eramuslim

Selasa, September 22

SURYA TERBENAM DI PANTAI BOCOR

بِسْمِ اﷲِالرَّحْمٰنِ الرَّحِيْم
Di lebaran tahun ini kayaknya gak ada yang berkesan buatku karena nggak banyak temanku yang maen ke rumahku,mungkin karena aku sudah nggak melakukan perjalanan mudik kali yeee?kerana kebanyakan temanku yang sering maen ke rumah adalah teman di perantauan.Sudah hampir setahun ini juga saya menghabiskan hari-hariku ini di kota kebumen tercinta ini.dan bekerja di Niaga Kita Prembun salah satu Distributor ala-alat teknik terbaik...(katanya).Jadi sedikit sekali temanku yang maen ke rumahku kali ini dan yang maen kebanyakan teman di sekitar tempat tinggalku saja.Di hari ke 2 lebaran kali ini saya menghabiskan hari hanya di depan Komputer sambil buka blog atu Fb,tapi di sore hari temenku ada yang mengajak Saya pergi ke Pantai Bocor,Lokasinya tidak begitu jauh dari kota paling cuman 45 menit saja.kKita ke sana hanya untuk menghabiskan sore hari juga sekedar menikmati pemandangan pantai juga becanda ria saja,apalagi di sore hari kan ada pamandangan Sore yaitu matahari terbenam.Kita berangkat jam 4 sore dan sampai di lokasi sekitar jam setengah 5 sore dengan mengendari sepeda motor.sayangnya kita ke sana hanya bertiga saja.saya juga ke 2 temanku namanya Gagah dan Anjas ke pantai itu nggak ada planning sama sekali jadi nggak ada persiapan sama sekali ,kalau ada pesiapan paling nggak kita bisa mengajak temanku yang lain biar tambah seu juga rame.Oh ya suasana di sana rame banget,banyak orang yang menghabiskan masa Liburan kali ini dengan pergi ke pantai besama keluarganya.Tapi jika melihat Gelombang panai rasanya masih trauma jika mengingat peristiwa tsunami yang terjadi di bebagai daerah di Indonesia.semoga saja hal itu tidak erjadi lagi(amien).Sedikit gambar suasana pantai Bocor di sore hari:
Setelah puas becanda dan menghabiskan hari ini juga menikmati pemandangan pantai dan jam sudah menunjukan jam setengah enam sore kitapun beranjak pulang.Jalanan terasa Macet karena banyak orang yang pulang juga setelah seharian berlibur di pantai Bocor

Sabtu, September 19

KEMENANGAN KITA

بِسْمِ اﷲِالرَّحْمٰنِ الرَّحِيْم



Akhirnya setelah kita manjalani Ibadah Puasa selama sebulan penuh tiba juga hari kemenangan kita yaitu Hari Raya Idhul Fitri,Hari dimana kita kembali ke fitrah kita seperti bayi yang baru lahir masih dalam keadaan suci bebas dari dosa.Sebenernya apa sih arti Lebaran buat kita?Saya pernah membaca sebuah majalah agama disitu dijelaskan lebaran identik dengan 5L:

1.Leburan:disini kita berharap dosa-dosa kita melebur,bisa berkurang bahkan di hapus semua dosa kita

2.Laburan:Banyak orang menjelang lebaran sibuk membersihkan rumah mereka dengan mengecat rumah atau istilahnya Melabur.

3.Liburan:Idhul Fitri atau Lebaran di manfaatkan Orang-orang untuk berlibur ke tempat saudara atau tempat wisata.

Sayangnya untuk yang ke 4 dan 5 saya agak lupa jadi hanya 3 itu aja dulu besok kalo dah ketemu bukunya aku perbaiki lagi postingannya.

Kalo menurut Para rekan Netter apa sih makna Lebaran buat Kalian?Aku tunggu jawabannya ya di kotak komentar.

Di kesempatan kali ini Saya juga mau Mengucapkan Selamat Hari Raya Idhul Fitri 1430 H,Mohon Maaf Lahir Dan Bathin.Semoga Kita bisa kembali ke Fitrah Kita(amien).

Jumat, September 18

SEDIKIT KENANGAN

بِسْمِ اﷲِالرَّحْمٰنِ الرَّحِيْم






UNGKAP DIRIMU

بِسْمِ اﷲِالرَّحْمٰنِ الرَّحِيْم
Ungkap Dirimu.....

Aku kehabisan kata-kata tuk mengungkap keANGGUNanmu semata
Hanya terbaca oleh jiwa yang peka terhadap rasa
Hanya teraba hati yang tak terlihat mata
Membisikan alunan cinta yang tak tampak oleh suara

Desiran cinta yang mengalir lembut hanyalah suara semu
Tak terdengar perlahan lembut menusuk kalbu
Belaian rasa menyentuh tak terasa oleh tubuh
Menghujam jiwa yang tersentuh merasa rapuh

Hujaman itu begitu tajam ketika menusuk
Bagi hati yang lemah pasti kan takluk
Bisikan itu begitu lembut ketika merasuk
Bagi hati yang resah pasti kan lapuk

Kamis, September 17

AKHIRNYA KITA SATU JUA

بِسْمِ اﷲِالرَّحْمٰنِ الرَّحِيْم

Tanggal 16 kemaren seluruh Team NKI baik yang di Pusat(Prembun),Bandung atau Solo berkumpul di Prembun.Hal ini di lakukan untuk menghadapi libur panjang Idhul Fitri 1430 H yang di mulai tanggal 17 -27 september 2009.Banyak orang yang ak anggap asing bagiku karena selama saya bekerja di NKI ini pertama kalinya saya bertemu dengan semua karyawan NKI.Ternya banyak juga jumlah karyawannya,Di hari terakhir kerja kali ini gak begitu banyak kerjaan yang di lakukan,tapi pinter-2 kita aja nyari kesibukan agar nggak jenuh menunggu waktu pulang jam 5 sore.Alhamdulillah sehabis Istirahat ada pembagian bingkisan lebaran kalopun gak seberapa nilainya.Terlihat Suka dan duka dari para karyawannya.Dukanya mungkin ada yang dapat THR nggak sesuai dengan tahun lalu,bukannya naik malah turun nominalnya,begitu pula sebaliknya.tapi buatku EGP(emang Gue Pkirin).karena aku baru 3 bulan bekerja di sana.Jam menunjukan jam setengah lima sore semua karyawan di kumpulkan jadi satu,terlihat suka dan tawa dari para karyawan dengan berjabat tangan juga salng bermaaf-maafan meskipun lebaran belum tiba.eits...gak cuman disitu team NKI ngadain acara,khusus Team LOgistic punya acara buka bersama(BU-BERRRRRR.....)di warung sate dekat pasar prembun.sayangnya Moment-2 itu gak sempat aku dokumentasikan,kan bisa buat kenang-kenangan buatku yang tinggal menghitung hari bekerja di Niaga Kita Prembun karena akhir bulan ini aku harus keluar buat mewujudkan cita-citaku.

Banyak kenangan dan Cerita dari perjalanan singkatku di Niaga Kita Prembun yang tak terlupakan.

GADIS PALING BERUNTUNG

بِسْمِ اﷲِالرَّحْمٰنِ الرَّحِيْم
Kalo di bilang Cantik...(gak juga)

Kalo di bilang Imut..(Masa sih)

Kalo dibilang Sexy...(Biasa aja tuh)

Tapi kalo di bilang beruntung...(baru ya)

Kenapa aku bilang begitu karena dia bisa di bilang paling Cantik,Imut,Sexy kalo lagi pas gabung bareng di team Logistic Niaga Kita.pengen tau dia kayak apa...?Klik aja diSINI.

Namanya Uun umurnya dah agak tua seh..tapi kayak masih muda.tempat tinggalnya gak jauh dari Rumahku.Uun ini salah satu cewek yang ada di Team Logistic NKI,Orangya Smart,Mudah bergaul dan enak di ajak ngobrol katanya juga sering di jadikan tempat Curhat.biar gak penasaran ni aku pasang Fotonya...!!!

BEGITU BERAT TUK TINGGALKANMU

   Satu jam saja ku telah bisa 

   cintai kamu-kamu..di hatiku

   namun bagiku butuh waktu

  seumur hidupku tuk melupakanmu

kayak lagunya ST 12...begitulah perasaanku yang kurasa saat mau meninggalkan tempat kerjaku sekarang ini tepatnya di NIaga Kita Prembun yang merupakan salah satu perusahaan Distributor alat-alat teknik petanian juga spare part diesel.Saya yang hanya bekerja di Niaga kita hanya sekitar 3 Bulan saja kayaknya semua suasana di sana sudah mendarah daging di tubuhku hingga terasa sulit untuk pergi meninggalkannya.Di hari pertama masuk keja tanggal 22 juni 2009,ada sedikit yang berbeda dari yang tadinya gak ada kegiatan menjadi ada kegiatan rutin tiap harinya.Jjur saja motivasi saya bekerja saat itu hanya sekedar mengisi waktu  menunggu perkuliahan pertama saya kalo untu masalag gaji/sallary itu alasan yang ke sekian kalinya.Orang pertama yang menemaniku bekerja adalah sugeng juga Uun,pada saat itu saya di tugaskan di bagian penerimaan barang dari para Suplier.Seiring waktu yang terus berjalan Saya sudah mulai terbawa suasana di Niaga kita dari yang tadinya Cuek sekarang sudah  mulai mengenal dengan semua karyawan.Jumlah karyawannya nggak begitu banyak,jadi sangat mudah untuk mengenal semua nama karyawannya.Biar kalian kenal Aku kenalin ya....!!!

1.Bpk.Fitri Hidayanto....Beliau kepala dari Team Lgistic juga merangkap bagian yang lain seperti Purchasing,beliau punya semangat kerja yang bagus,mungkin bawaan dari Jepang ya karena Beliau pernah bekerja di Jepang juga Korea Loh..

2.Bpk.Grasiawan(wawan)...Bapak yang satu ini bak,pinter juga mempunyai gaya kepemimpinan yang bagus gak hanya NATO.dia mau melindungi bawahannya.Umurnya sih mash muda tapi Dia dah punya 2 Putra loh...

3.Mas Priyo...Kalo bapak yang satu ini ena di ajak ngobrol,pokoknya gak rame kalo gak ada Om priyo(biasa di panggilnya).Dia juga hobi mencari ikan loh

3.Sutarman....Orangnya baik,pinter emang kalo Aku lihat agak keras,tapi semangat kerjanya Tinggi juga.

4.Mame(Jubir)....Manusia yang satu ini yang mbahu rekso Vanbelt baik juga,suka bercanda tapi agak kurang rasa tanggung jawabnya.

5.Mame(PA)....gak rame kal gak ada Musik dari Hpnya....tiap hari manusia yang satu ini gak bisa lepas dari yang namanya HP.agak lemot sih...

6.Sumidun...Yang paling sabar di Niaga Kita ya Mas satu ini meski di hina tiap hari dia selalu tersenyum...emang sih cuman becanda.

7.Teguh...(Ayun)...kerja keras juga Semangat kerjanya Tinggi...Kebiasaan pas lagi kerja adalah sering nyanyi..

8.Ari...teman satu angkatanku ini asli Prembun orangnya baik juga pinter

9.Mas Moeklis...(jenggot)..umurnya sih masih 24 thn tapi kalo dilihat sudah kayak seumuran 30an...ternyata dia kakak kelasku sewaktu di SMP 3 Kebumen loh..

Segitu dulu aja ya nperkenalannya,Maaf belom aku pasang Fotonya...lain kali aku pasang deh... 

Sabtu, Agustus 15

BERSIAPLAH

Bersiaplah dalam segala hal..
bahkan untuk suatu kenyataan yang belum terjadi

dari segala perkiraan kemungkinan hal-hal terburuk yang bisa terjadi
dari segala rasa sakit yang bisa dengan tiba-tiba menelikung di ujung jalan

karena apa saja di depan sana bisa meledak di luar perkiraan
itulah gunanya persiapan itu
kita sudah mengetahui pintu keluarnya
tidak terjebak dengan pengaruh besar dari rasa terkejut

jika yang terjadi melenceng 180 derajat, terima saja
karena suka atau tidak suka, kecewa atau tidak kecewa itulah episode untuk kita
sudah ada nama kita pada alamat tujuannya
bagaimana kita mau menghindar, sama saja dengan melawan takdir

dan..

rasakanlah nikmatnya meluruskan niat dan menyempurnakan ikhtiar
dari sekecil apapun perbuatan yang hendak kita lakukan

karena..

tidak semua orang bisa menerima
tidak semua orang ikhlas dalam berkehidupan

jadi gunakan sikap kesiapan itu untuk menghadapinya

ambil secukupnya..
stok ketenangan itu
sekarung kesabaran
dan sekeranjang cinta yang belum kamu sentuh..
untuk bekal persiapan jika kamu tak sempat menyiapkannya

KETIKA SEDIH DATANG MENGHAMPIRI

Untuk yang sedang dihampiri kesedihan disana...

Adakalanya keyakinan dan percaya diri membuncah di tubuh ini dengan hebatnya tetapi dengan sekali gemuruh kemudian langsung tergelincir oleh sang badai kesedihan yang datang menggelegar, entah terbuat dari apakah kekuatan pilu itu sampai-sampai derai bisa terurai dengan derasnya seperti rinai air terjun.

Tak ada pertahanan yang kuat untuk suatu rasa, yang ada hanya pilar-pilar keyakinan dimana tangan kasih sayang memegang erat dengan genggaman kokoh, tetapi selalu saja badai yang satu itu senantiasa bisa meruntuhkannya, memporakporandakan pertahanan yang dibangun dari serpihan cinta yang bertebaran tak beraturan, yang salah satunya terbentuk dari kepingan-kepingan harapan dan mengalir ke dalam bejana yang berbentuk hati.

Sedih dan gembira itu menempel pada satu keping yang sama, hembusan nafaslah yang membawanya berputar untuk kemudian berhenti dan diam tergeletak pada hamparan takdir, dimana yang akan diperlihatkan hanya satu sisinya saja untuk diterima dan di hadapi, janganlah berhenti menghembuskan bangkit, asa dan kekuatan untuk terus yakin bahwa badai itu hanyalah sebuah ujian yang bisa datang sewaktu-waktu tetapi tanpa kita ketahui kapannya.

Aku hanya mencoret kata untuk kusampaikan pada sedih agar segera beranjak pergi jika sudah selesai bertamu...

Big Girl Don’t Cry...
begitu kan kata Fergie

dan kembalilah tersenyum manis
itu pintaku...

JANGAN AMBIL JINGGA DARI SENJAKU



angin hanya berbisik, tidak membelai
warna api menghias saat sang surya terbakar

ada gelisah yang mencubit
senja disini tak memaknai

ketika semuanya kehilangan arti
seperti ada yang tercabut dari jiwa

lamat-lamat kudengar nyanyian sedih ingin dilagukan
dalam tarian luka di atas kebenaran

akankah sampai kesini...
jangan, katakan untuk berbalik arah saja

kosong ini tiba terlalu segera
saat senja turun tanpa jingga

ada yang hilang

tetapi...

cerah masih setia