Ads 468x60px

Minggu, Januari 15

Cara Sederhana Melatih Berpikir Kreatif

بِسْمِ اﷲِالرَّحْمٰنِ الرَّحِيْم 

"Kreatif" hanyalah sebuah kata pendek dan sederhana. Namun, berkat pemikiran kreatif, kesuksesan besar, semisal kemajuan teknologi, industri, dan bidang lain, terjadi.
Definisi Kreativitas secara keseluruhan "Kemampuan seseorang untuk Melahirkan sesuatu yang baru baik gagasan maupun karya nyata yang berbentuk aptitude maupun non aptitude baik dalam karya baru maupun kombinasi dengan hal-hal yang sudah ada yang semuanya berbeda dengan apa yang telah ada sebelumnya". Tidak berlebihan bila dikatakan, berpikir kreatif merupakan kunci keberhasilan.
Lalu, bagaimana cara untuk bisa berpikir kreatif?
Berikut ini cara yang dapat kamu coba untuk melatih otak kamu menjadi kreatif:

1. Berpikir bahwa semua bisa dilakukan
Yakinlah, sesuatu yang akan kita kerjakan mampu kita selesaikan. Artinya, harus optimis. Buang ungkapan bernada pesimis. Misal, "Saya mungkin bisa mengerjakan". Ganti dengan ungkapan penuh optimisme. Contoh, "Saya pasti bisa mengerjakannya", "Bagi saya tidak ada kata menyerah!". Pernyataan optimis melatih kita berani masuk ke persoalan. Pola pikir pun berkembang, karena dipaksa memeras otak untuk mewujudkan tekad itu.

2. Hilangkan cara berpikir konservatif
Pola berpikir konservatif ditkamui dengan kekhawatiran untuk menerima perubahan, meski perubahan itu menguntungkan. Karena ingin mempertahankan gaya konservatif, perubahan ditanggapi secara dingin, bahkan dipersepsikan sebagai ancaman. Karena merasa nyaman atau diuntungkan dengan cara konservatif, ketika dituntut untuk mengubah pola pikir, kita takut akan mengalami kerugian.
Hendaknya disadari, cara berpikir konservatif memasung pemikiran kreatif karena pikiran dibekukan oleh sesuatu yang statis. Padahal dalam berpikir kreatif unsur statis semestinya dihilangkan. Mulailah berpikir dinamis, dengan terus mengolah pemikiran untuk menemukan pola pikir efektif.

Ada tiga cara mengurangi atau menghilangkan pola berpikir konservatif:

Pertama, terbuka terhadap masukan. Masukan adalah bahan mentah sangat berharga. Lalu, kita mengolahnya menjadi "barang jadi" lewat pemikiran kreatif. Jadi, jangan takut dengan ide, usulan, bahkan kritik. Karena semua itu merangsang kita berpikir kreatif.

Kedua, mencoba pekerjaan atau hal di luar bidang kita. Untuk "memperkaya" diri, pola pikir juga perlu menghadapi sesuatu yang berbeda dari biasanya.

Ketiga, harus proaktif. Kita dituntut "menjemput bola" dalam menghadapi sesuatu, dan bukan "menunggu bola". Bertindak proaktif berarti membuat diri bebas memilih tindakan, tentu berdasarkan perhitungan matang. Ini bisa terjadi kalau kita mempunyai kreativitas berpikir
 

3 komentar:

betykura mengatakan...

Waw amaziiiingg :D

Anonim mengatakan...

sp'ti misal, sifat positif manusia yang didekatkan pada manusia yang m'mliki sifaat negativ (>+), mka mnusia (-) akan terp'ngaruh dg manusia yang m'mliki sifat positif yang dominan.. Weh Gmn mas..?

kampus mengatakan...

tapi lo kuliahnya sambil kerja gimana g mu malas,,
udah capek,tugas mumpuk,belum lage mikir ini dan itu.....hehhheh

Posting Komentar