Ads 468x60px

Selasa, Mei 17

Mahasiswa, Angkatlah Pena!

بِسْمِ اﷲِالرَّحْمٰنِ الرَّحِيْم

MEMBACA biografi para tokoh bangsa ini seperti membaca rekam jejak pers. Para tokoh bangsa itu memiliki kesadaran betapa penting pena untuk menyampaikan pemikiran. Pers menjadi strategi untuk mendidik bangsa. Lewat pers, mereka membangun opini dan akhirnya menjadi arus perubahan.

Lewat torehan pena, para tokoh bangsa seperti Bung Karno,Bung Hatta, Tjokroaminoto,Ki Hadjar dewantara mereka merekam pemikiran dan mendokumentasikan peristiwa. Mereka mengangkat pena sebagai senjata selagi muda, dan layak dijadikan renungan oleh mahasiswa.

Rekam jejak mereka di dunia pers memperlihatkan betapa menyatu dunia pers dalam denyut nadi perjuangan bangsa ini untuk meraih kemerdekaan. Soebagijo (1981) menyatakan pers nasional sejak lahir senantiasa sejalan dengan perjuangan nasional. Pers nasional memang merupakan alat ampuh bagi perjuangan nasional. Setiap pemimpin pergerakan (dan agama) pada zaman penjajahan mempergunakan media massa sebagai sarana penyampaian gagasan serta alam pikiran ke pengikut masing-masing.

Bercermin pada tokoh bangsa itu, mahasiswa perlu mengangkat pena dan terlibat aktif di dunia pers/tulis menulis. Tokoh-tokoh bangsa telah menggoreskan pena saat masih muda. Mahasiswa semestinya memiliki kesadaran betapa penting pers sebagai alat penyampai gagasan dan pemikiran. Pers juga penting untuk upaya pendokumentasian sejarah.

Lewat kerja pers, gagasan dan pemikiran terbaca dan terdengar khalayak lebih luas. Melalui kerja pers, setiap gagasan dan kegiatan bisa terekam baik dan kelak menjadi dokumen sejarah yang bermakna bagi generasi berikutnya.

“Penulis adalah pemimpin. Ia memimpin dengan ide dan pemikiran.... Penulis yang memiliki idealisme sejati menjadi sangat berbahaya bagi sebuah rezim ataupun penguasa yang busuk.” Wallahu aílam.

0 komentar:

Posting Komentar