Ads 468x60px

Rabu, Maret 10

RENDAHNYA MORALITAS INTELEKTUAL "KITA"

بِسْمِ اﷲِالرَّحْمٰنِ الرَّحِيْم
Sebagai Civitas Akademika,wajar kita bangga dan tersanjung ,mendapat julukan komunitas Intelektual,kaum terdidik,melek terhadap sesuatu,perkembnagan zaman dan yang lebih penting ,senantiasa mengedepankan jiwa kritis ,idealis,progresif dan jauh dari watak Pragmatis dan Opurtunis.Tapi kayaknya julukan Intelektual itu perlu di dekonstruksi ulang sebab banyak kejadian yang memalukan ,sekaligus mencoreng Kampus ini.Sebagai contoh ,tengoklah bagaimana menjamurnya Mahasiswa yang hanya menitipkan KRS saat perkuliahan ,ditambah lagi mengikuti perkuliahan yang hanya menggunakan kaos "Oblong" dan juga sandal "Jepit".Belum lagi penjiplakan paper ataupun makalah bahakan lembar jawaban UTS atau UAS teman untuk salah satu mata kuliah.Sekonyong-konyong kita pun terbelalak,Separah inikah potret Intelektual kampus kita ini..?

Kondisi ini ,bukan saja memalukan ataupun melecehkan Institusi kampus,yang selalu menjunjung tinggi nilai Ilmiah akademik,tetapi juga berarti mengkhianati moralitas Intelektual yang menekankan pada daya Kritisisme,Idealisme,dan Semangat kreatifitas.Jika dicermati secara seksama,Profesionalisme Dosen di kampus kita ini perlu dipertanyakan?Menurut saya,jawabannya jelas bahwa benyak Dosen yang mengecewakan.Metode perkuliahannya masih Verbal,paling hanya beberapa dosen saja yang memuaskan.Coba kita pehatikan,proses belajar kampus kita sifatnya masih kognitif,hanya sebatas Transfer of knowledge dan berkutat dalam batasan Verbalistik.Mahasiswa kuliah dan "dipaksa" menjadi pengabdi lambang-lambang keilmuan dan pengagum setia mitos-mitos keilmuan.Akhirnya mahasiswa menjadi betah dan tidak berupaya untuk befikir kritis dan berlaku kreatif,bahkan yang lebih ironis,mungkin banyak mahasiswa yang "menuhankan" para dosen yang sikapnya hanya mengobral nilai.

Sebenarnya ketika kita belajar ,maka kita berada pada "era sadar ilmu" yang ditekankan pada penggunaan daya nalar secara optimal,kreatif dan mandiri,bukan pembelengguan seperti itu.Keprihatin semakin mendalam karena kurangnya pehatian para dosen yang notabene 'perwira-perwira" kampus.

Menimbang beberapa catatan diatas ,Agenda kita bersama kedepan adalah meningkatkan budaya ilmiah ,memperbaiki moralitas ilmiah yang kian luntur.Dengan peningkatan itu,diharapkan kita akan semakin profesional dan kapabel sehingga tidak ada lagi mahasiswa Amik PGRI yang tidak pede (self Confidence) terhadap Almamaternya.Lebih dari itu ,setidaknya kita punya bekal profesionalisme dalam menghadapi perkembangan Ilmu pengetahuan dan teknologi di era globalisasi.Sebab,Out-put perguruan tinggi sangat dituntut profesional dan berkemampuan Intelektual tinggi supaya tidak memalukan didepan bangsa Asing.
Akhirnya ,sangat naif jika Ilmu pengetahuan yang mulia,yang bisa mengangkat derajat ,harkat dan martabat manusia itu harus dinodai dengan pemalsuan dan penjiplakan hanya demi mendaptkan Nilai Formalitas.Tragis.!

1 komentar:

Unknown mengatakan...

salam sahabat
dalam kaitann ini kita sangatlah susah mengingat sekarang banyaknya kendala yang sebenarnya kurang kesadaran dan kemantapan hati yang bersih..info yang sanagat bagus terima kasih ya memotivasi memberi inspirasi

Posting Komentar