Ads 468x60px

Selasa, Juni 26

Tugas Akhir Saya


BAB I
PENDAHULUAN
A.    LATAR BELAKANG
Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang sangat pesat membawa perubahan pula dalam kehidupan manusia. Perubahan-perubahan itu membawa akibat yaitu tuntutan yang lebih tinggi terhadap setiap individu untuk lebih meningkatkan kinerja mereka sendiri dan masyarakat yang luas. Dalam dunia pendidikan, khususnya perguruan tinggi, tidak dapat di pungkiri peran dosen sebagai pengajar dalam proses belajar mengajar disebuah instansi pendidikan sangatlah penting. Dosen menjadi tumpuan utama dalam tranformasi ilmu yang diberikan oleh pihak instansi pendidikan kepada para mahasiswanya. Oleh karena itu untuk menjawab tantangan tersebut, sangatlah diperlukan tenaga dosen yang handal dan berkualitas sehingga dapat membimbing dan mengantar mahasiswanya menjadi pribadi yang matang baik dari segi intelektual maupun emosional.
Dengan mempertimbangkan hal tersebut, kegiatan evaluasi  dosen melalui umpan balik sangatlah penting dilaksanakan oleh suatu perguruan tinggi. Pada kegiatan evaluasi atau umpan balik ini, mahasiswa langsung memberikan penilaian terhadap dosen. Evaluasi dengan umpan balik dimaksudkan untuk melihat kemampuan dosen dalam menjalankan tugas pokoknya sebagai pengajar, sehingga dapat diketahui kualitas dosen tersebut baik atau tidaknya dalam mengajar. Hasil evaluasi yang diperoleh, diharapkan dapat dipergunakan oleh pihak akademik untuk melakukan pembinaan atau pengambilan keputusan yang tepat untuk para dosen yang dalam mengajarnya masih kurang.
Akademi Manajemen Informatika dan Komputer (AMIK) PGRI Kebumen adalah perguruan tinggi yang berbasiskan IT pertama di Kebumen, AMIK PGRI Kebumen sendiri memiliki dosen aktif sebanyak 13 orang dari berbagai bidang profesi. Setiap dosen bisa mengajar lebih dari satu mata kuliah (rangkap). Selama ini akademik belum mengetahui kinerja para dosen, sehingga dosen  dinilai mempunyai kinerja yang sama. Apabila hal ini dibiarkan, maka tidak menutup kemungkinan jika mahasiswa, merasa tidak puas terhadap kebijakan akademik, sehingga AMIK PGRI Kebumen dianggap kurang memiliki daya saing terhadap perguruan tinggi yang lain jika dilihat dari segi SDM, apalagi sekarang ini AMIK PGRI Kebumen sudah menyandang status terakreditasi oleh BAN PT.
Oleh karena itu, penulis mencoba untuk mengusulkan program Aplikasi Umpan Balik Kinerja Dosen Berbasis Web Dengan Framework Codeigniter yang nantinya diharapkan informasi yang dihasilkan dapat dipergunakan sebagai bahan evaluasi kinerja dosen dalam rangka peningkatan mutu pembelajaran di AMIK PGRI Kebumen. 

B.     PERUMUSAN MASALAH
Pada dasarnya penilaian kinerja melalui umpan balik merupakan proses yang digunakan oleh perguruan tinggi untuk menilai kinerja para dosen. Jika dikerjakan dengan benar maka hal ini akan memberikan manfaat yang besar bagi perguruan tinggi maupun bagi dosen itu sendiri.
Evaluasi kinerja dosen melalui umpan balik sangat diperlukan dalam rangka penjaminan mutu internal  perguruan tinggi selain penjaminan mutu eksternal yaitu melalui sistem penilaian akreditasi oleh Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi.
Dengan dasar tersebut ditentukan rumusan masalah sebagai berikut:
1.      Bagaimana mekanisme penilaian dosen dalam bentuk parameter-parameter penilaian dapat diimplementasikan ke dalam bentuk aplikasi penilaian kinerja dosen  berbasis web?
2.      Bagaimanakah mengimplementasikan framework CodeIgniter yang terkoneksi dengan Database MySQL untuk membuat Aplikasi Umpan Balik Kinerja Dosen ?
3.      Bagaimana hasil dari pengumpulan data penilaian dosen melalui kuesioner dapat dikorelasikan dengan kinerja sesungguhnya dari setiap dosen? 

C.    BATASAN MASALAH
Berdasarkan rumusan masalah diatas, penulis perlu membatasi masalah agar tidak melebar dan lebih mengarah pada bagian pokok yang diharapkan yaitu pada :
1.      Sistem difokuskan pada teknik implementasi dari kuesioner manual menjadi kuesioner secara digital.
2.      Penggunaan data mahasiswa, dosen, mata kuliah, rencana studi merupakan data support, artinya sistem tidak didedikasikan untuk pemeliharaan data tersebut.

D.       TUJUAN DAN MANFAAT
1.      Tujuan penulis penyusunan tugas akhir  ini :
a.       Syarat menyelesaikan jenjang pendidikan program pendidikan Diploma III (D3) pada Akademi Manajemen Informatika dan Komputer (AMIK) PGRI Kebumen.
b.      Untuk menerapkan ilmu pengetahuan dan teori-teori yang telah    didapatkan selama perkuliahan di AMIK PGRI Kebumen.
c.       Belajar untuk mengindentifikasi dan menyelesaikan masalah dalam pembangunan aplikasi umpan balik penilaian kinerja dosen.
2.      Sedangkan manfaat penyusunan tugas akhir adalah: 
a.       Bagi Penulis
1)     Mampu menerapkan secara nyata teori dan praktik dengan melihat permasalahan–permasalahan yang terjadi antara teori dan praktik dengan melihat permasalahan–permasalahan yang ada.
2)     Mampu meningkatkan kemampuan dalam menganalisa masalah dan berusaha mencari pemecahannya.
3)     Menambah pengetahuan tentang perancangan dan pembuatan aplikasi, khususnya aplikasi berbasis web dengan framework CodeIgniter.
b.      Bagi AMIK PGRI Kebumen
1)      Dapat memberikan solusi dalam mengevaluasi kinerja dosen dalam upaya meningkatkan mutu pembelajaran melalui perbaikan kinerja.
2)      Memberikan bahan referensi bagi pihak perpustakaan sebagai bahan bacaan yang dapat menambah ilmu pengetahuan bagi pembaca.

E.       METODE PENGUMPULAN DATA
Untuk menunjang pencarian fakta dan pengumpulan data guna membangun sistem yang akan dirancang, maka penulis perlu melakukan beberapa metode penelitian antara lain:
1.    Wawancara
Wawancara atau interview merupakan metode pengumpulan data yang digunakan untuk mendapatkan keterangan informan melalui percakapan langsung dan berhadapan muka. Wawancara atau interview disini dilakukan kepada informan yaitu dengan bagian Akademik dan Lembaga Penjamin Mutu AMIK PGRI Kebumen. Metode ini dipandang sebagai metode yang relevan untuk memperoleh data secara langsung dari informan.
2.    Dokumentasi dan Studi Pustaka
Metode ini sebagai dasar dari penyusunan tugas akhir, yaitu dengan cara mengumpulkan dokumen-dokumen yang berhubungan dengan masalah yang ada dan dengan mempergunakan berbagai macam pustaka yang meliputi literature, catatan kuliah, artikel dari internet, serta bacaan lain yang mendukung penulisan tugas akhir ini.
3.    Sampling
Metode sampling merupakan metode pengumpulan data melalui pemilihan sampel dari populasi yang ada dengan tujuan mempelajari sebagian untuk keseluruhan. Dalam metode ini sampel yang dipilih adalah sebagian mahasiswa AMIK PGRI Kebumen yang dipilih secara random dari seluruh mahasiswa. Data yang dikumpulkan yaitu penilaian mengenai konten sistem. Instrumen yang digunakan untuk menangkap data yaitu berupa daftar pertanyaan yang dibagikan kepada responden. Penjelasan secara rinci mengenai metode sampling ini dijelaskan pada pembahasan tentang pengujian sistem.

F.   SISTEMATIKA PENULISAN
Adapun sistematika penulisan dalam perancangan sistem informasi adalah sebagai berikut :
BAB I  : Pendahuluan
Bab ini berisi latar belakang, perumusan masalah, bahasan masalah, tujuan dan manfaat, metode pengumpulan  data dan sistematika penulisan.
BAB II : Tinjauan Pustaka
Bab ini berisi penjelasan teori yang bersifat umum dan definisi tehadap teori yang digunakan dalam penyusuan laporan tugas akhir ini.
BAB III : Perancangan Sistem
Bab ini pembahasan sistem, metode pengembangan sistem, desain input dan output, desain database dan desain interface.
BAB IV : Pembahasan
Bab ini berisi pembahasan implementasi aplikasi, pengujian sistem dan analisis kebutuhan.
BAB V   :  Penutup
Bab ini berisi kesimpulan dan saran yang berkaitan dengan masalah
tugas akhir.
       Daftar pustaka
       Lampiran


Sabtu, Juni 16

Bukan Karena Malas


Bukan Karena Malas
Dunia perkuliahan mempunyai banyak kegiatan yang tidak hanya berupa kegiatan akademis saja. Hal itu terbukti dengan adanya berbagai organisasi kemahasiswaan atau unit kegiatan mahasiswa di setiap kampus. Semua organisasi ekstrakulikuler itu ada guna menampung minat ataupun bakat dari setiap mahasiswa yang berkuliah di dalamnya. Kegiatan-kegiatan organisasi tersebut berguna untuk melatih soft skill dari mahasiswa. Hal tersebut akan berguna saat mahasiswa tersebut lulus dari bangku perkuliahannya dan agar mereka tidak menjadi mahasiswa yang melempem karena bahwasannya soft skill itu melatih kita untuk peka terhadap kehidupan sosial yang kelak kita akan jalani.
Salah satu organisasi mahasiswa yang tidak asing lagi di dunia kemahasiswaan adalah Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM). BEM adalah organisasi yang bergerak sebagai perangkat eksekutif di kampus dimana segala program kerja yang dijalankan berdasarkan aspirasi dari berbagai mahasiswa di kampus. BEM memiliki tingkatan dimana yang tertinggi berada di tingkat universitas dan di bawahnya adalah BEM fakultas. BEM dipimpin oleh seorang presiden BEM dan para menteri yang membantu presiden BEM tersebut untuk menjalani program kerja selama setahun.
Berkaitan dengan minat mahasiswa untuk menjadi pengurus BEM, ada banyak banyak mahasiswa yang tertarik karena memang tidak sedikit mahasiswa yang menyadari akan keuntungan jika menjadi pengurus BEM. Keuntungan menjadi pengurus BEM selain melatih soft skill adalah biasanya berkaitan dengan beasiswa karena pengurus BEM biasanya menjadi prioritas dalam pemberian beasiswa. Selain itu jika lulus nanti pengalaman berorganisasi yang cukup diakui di dunia kerja adalah menjadi pengurus BEM.
Pada saat regenerasi kepengurusan dilakukan open recruitment pengurus BEM saat itu juga akan banyak mahasiswa yang berbondong-bondong mendaftar. Nah, pada saat itulah proses penyaringan diperlukan agar bisa menemukan mahasiswa yang benar-benar berkompeten dan berkomitmen untuk menjadi pengurus BEM. Biasanya ada beberapa tes yang dilakukan mulai dari pengumpulan CV (curriculum vitae), tes dalam bentuk menulis esai atau paper, dan yang terakhir tes wawancara. Dari tes tersebut saja setiap mahasiswa yang mengikutinya sudah diajarkan mengenai sebuah arti totalitas karena tes tersebut menjadi bukti bahwa mahasiswa itu menggunakan segala kemampuannya untuk menjadi pengurus BEM.
Masalah utama sekarang ini adalah ketika mereka menjadi pengurus BEM, apakah mereka bisa membagi waktu antara kegiatan kuliah dengan kegiatan BEM. Ada banyak pengurus BEM yang setelah mengikuti kepengurusan justru kuliahnya terbengkalai. Pengurus BEM biasanyanya juga tidak hanya mengikuti satu organisasi saja akan tetapi ada beberapa organisasi yang diikutinya. Hal itulah yang dituntut dari semua organisatoris untuk bisa memanajemen waktunya dengan sebaik mungkin sehingga tidak ada satupun prioritas yang terbengkalai.
Seorang mahasiswa apabila mengatakan dirinya malas menjadi pengurus BEM sebenarnya bukan itu alasan utamanya. Ada banyak tipikal mahasiswa di sebuah kampus. Mahasiswa yang malas itu biasanya adalah mahasiswa kupu-kupu atau sukanya sehabis kuliah pulang demikian seterusnya. Alasan lainnya mungkin sudah banyak organisasi atau kegiatan yang diikuti sehingga tidak memungkinkan untuk menjadi pengurus BEM. Sebenarnya sudah banyak mahasiswa yang menyadari akan arti pentingnya kegiatan ekstra, tetapi semuanya kembali pada diri mahasiswa tersebut. Ada banyak kemungkinan yang bisa terjadi, tidak dapat dipungkiri bahwa ada mahasiswa yang sudah berkeluarga atau bekerja. Hal itu juga bisa menjadi penghalang untuk menjadi pengurus BEM. Jangankan menjadi pengurus BEM, untuk mengikuti kegiatan BEM saja pasti mereka akan bepikir dua kali. Jadi, dari semua hal itu menurut saya masalah pertama dan utamanya ada pada kapasitas dari setiap mahasiswa yang bersangkutan. Dan kalaupun alasan mereka malas itu hanyalah segelitir mahasiswa saja karena saya yakin sudah hampir semua mahasiswa menyadari bahwa kemampuan akademis memang hanya beperan sedikit ketika kita dihadapkan dengan dunia kerja nanti. Terimakasih.