Ads 468x60px

Sabtu, Oktober 31

KITA KINI DAN YANG AKAN DATANG

بِسْمِ اﷲِالرَّحْمٰنِ الرَّحِيْم
Pagi ini hujan di pagi hari rasa gelisahpun muncul di hatiku karena taku rencana yang sudah aku buat beberapa hari yang lalu akan sia-sia.Tapi saya bersyukur kala aku lihat jam dinding sudah menunjukan jam 7 pagi dan hujan sudah mulai reda.Segera aku ambil air mandi dan bersiap-siap ke tempat dimana aku bisa berkarya ,berbagi dalam suka dan duka dalam suasana kekeluargaan.Ya NIAGA KITA tempatnya,tepatnya tidah begitu di ujung timur kota Kebumen yaiu di Prembun.Meski jauh dari tempat tinggalku tapi aku merasa nyaman bekeja di sana.
Niaga Kita adalah salah satu perusahaan distribusi alat-alat teknik Pertanian juga Diesel dengan daerah pemasaran hampir seluruh wilayah di pulau jawa.Bapak Donny adalah Owner dari Niaga Kita atu yang sering di sebut Bengkel Kita.Meski beliu masih muda tapi sudah mampu memimpin perusahaan denan baik.Ada yang nggak bisa aku lupakan dari Beliau ketika Beliau memberi kepercayaab kepada saya bekerja parttime karena untuk saat ini saya baru menjalani aktifitasa baruku sebagai Mahasiswa di salah satu Perguruan tinggi di Kebumen.Ada rasa tidak percaya ketika Beliau memberi kepercayaan itu tapi di sisi lain ada rasa tanggung jawab yang muncul dari diri saya.Andai aku dapat memutar waktu lebih cepat.akan aku putar 3 tahun ke depan agar saya bisa kembali lagi bersama Niaga Kiata.Biasanya di hari sabtu pekerjaan sangat menumpuk.Mereka sibuk denan pekerjaan masing-masing,meski tidak begitu berat tapi kalau di lakukan secara kerjasama aka ada rasa kebersamaannya,maka kulangkahkan kakiku seperti dulu ketika saya masih aktif di Niaga Kita.Pekerjaan yang sangat banyak akhirnya tepat pada waktunya.tapi yang dapat aku ambil dari Niaga KIta adalah "Jangan berfikiran untuk jadi yang terbaik,tapi Berfikirlah lakukan yang terbaik dan Sejenak kita tinggalkan melihat hasil dari pekerjaan kita tpi lihatlah Proses dari pekerjaan kita"
Dalam kesempatn kali ini saya mau mengucapkan terima kasih kepada Bapak Donny selaku Owner dari Niaga Kita Prembun juga kepada Seluruh Team Niaga Kita atas kerjasamanya khususnya Team Logistic.
Semoga Niaga Kita Prembun menjadi perusahaan yang besar dan maju seperti yang tercantum dalam Visi Dan Misi Niaga Kita.

Kamis, Oktober 15

OSPEK KOK BEGINI




Jumat, Oktober 9

KEPALSUAN JIWAKU

بِسْمِ اﷲِالرَّحْمٰنِ الرَّحِيْم

Seperti hilang arah
kemana diri ini akan berjalan
hidup di antara dua rasa
Hidup di selimuti kepalsuan jiwaku
Jiwa ini...Rasa ini...
Kembalilah pada Jiwaku yang utuh
Agar aku kembali pada jasadku
Hidup dalam kemuliaan yang abadi
Mengapa semua ini bisa terjadi
Masa lalu yang kelam
Hingga kini membawaku dalam dunia ini
Tapi kadang rasa ini begitu kuat
Dan bisa muncul kapan saja
Hingga sulit terkendali
Seperti Kuda yang lepas pacuan
Yang tak mungkin bisa terkejar
Walau begitu aku tetap bersyukur
Dengan semua yang aku alami ini
Hanya satu pintaku....
Kembalilah pada Apa yang kamu Suka
Jadilah seperti apa yang kamu rasa
Meski dalam kepalsuan jiwa ini

Minggu, Oktober 4

ALHAMDULILLAH MASIH ADA GEMPA

بِسْمِ اﷲِالرَّحْمٰنِ الرَّحِيْم
Sejak tsunami Aceh 2004, musibah bertubi-tubi menghantam Indonesia. Sedikitnya ada sembilan gempa yang terjadi di berbagai daerah. Terakhir musibah 30 September di Sumatra.Beragam dugaan muncul menyikapi musibah yang hadir menjenguk Ibu Pertiwi.

Misalnya dugaan karena ini peristiwa alam, kelalailan pemimpin, dan kesalahan kolektif manusia, khususnya umat Muslim di Tanah Air. Alhamdulillah, gempa. Allah masih sayang kepada kita. Bayangkan jika Allah tak memberi peringatan, misalnya, tiba-tiba seluruh bumi digonjang-ganjingkan, 'kontrak' kita di dunia habis. Dan, terjadilah kiamat.

Perhatikan peringatan Allah yang dinash dalam Surat Al Zalzalah. ”Apabila bumi digoncangkan dengan goncangannya (yang dahsyat), dan bumi telah mengeluarkan beban-beban berat (yang dikandung) nya. Dan manusia bertanya, 'mengapa bumi (jadi begini)?', pada hari itu bumi menceritakan beritanya. Karena sesungguhnya Tuhanmu telah memerintahkan (yang sedemikian itu) kepadanya.

Pada hari itu manusia ke luar dari kuburnya dalam keadaan yang bermacam-macam, supaya diperlihatkan kepada mereka (balasan) pekerjaan mereka. Barang siapa yang mengerjakan kebaikan seberat zarah pun, niscaya dia akan melihat (balasan) nya. Dan barang siapa yang mengerjakan kejahatan seberat zarah pun, niscaya dia akan melihat (balasan) nya pula. (Al Zalzalah, ayat 1-8).

Tak lama gempa Sumatra terjadi, sms berseliweran. Isinya: Peringatan yang mengaitkan antara Firman Allah yang dinash dalam Surat Al Isra (17), ayat 16 dengan waktu gempa pukul 17.16 di Sumbar. Begitu pun status di jejaring sosial yang mengingatkan untuk membuka ayat Allah tersebut dan mengajak untuk memikirkannya secara mendalam.

Ada lagi. Bila kita mengklik di google dengan key word, ”Isi surat 17 ayat 16”, maka akan muncul tulisan tentang kaitan gempa di Padang dengan surat (17) Al Isra' ayat 16. Benar tidaknya kaitan itu, tak ada salahnya bila kita refleksikan dengan kesalahan kolektif kita.

Namun, musibah bertubi-tubi tentu menyisakan hikmah besar bagi kita. Alhamdulillah, hampir setiap musibah Allah selalu memberi kesempatan kepada kita untuk melihat kebesaran-Nya. Kebesaran itu ditunjukkan melalui berita media untuk memberi gambaran peristiwa. Bahkan ada pula kiriman video amatir, sesaat setelah gempa terjadi. Atau banyaknya saksi hidup yang menceritakan kembali peritistiwa dahsyat yang terjadi.

Jika diamati, mungkin, itulah pelajaran bagi kita. Bagaimana dengan mudahnya Allah meluluh lantakkan bumi. Memberi kita gambaran, memberi rahmat kepada hamba-Nya agar berpikir. Ganasnya musibah, dahsyatnya gempa, dukanya korban hingga mengeringkan air mata, menjadi peringatan besar untuk semua.

Saya teringat, ketika siaran berita teroris ramai di media. Ada seruan dari pejabat untuk memeriksa kaum berjenggot dan wanita pengguna cadar. Masya Allah, tengoklah hadits Nabi Muhammad. Mari simak, Sabda Rasulullah: “Cukurlah kumis dan panjangkanlah jenggot, berbedalah dengan orang-orang majusi.” (HR Muslim).
Rasul adalah suri tauladan terbaik. Bahkan, dalam Firman-Nya Allah mengingatkan. “…Dan apa yang diberikan Rasul kepadamu maka terimalah dia. Dan apa yang dilarangnya bagimu tinggalkanlah …” (Al-Hasyr : 7).

Lantas, atas dasar apa kaum jenggot diusik? Apa dasarnya mereka teroris? Kenapa harus diperiksa? Kepada tersangka koruptor pun, kita tetap menggunakan asa praduga tak bersalah. Lalu, kenapa kaum jenggot diperiksa, seolah mereka benar-benar kelompok teroris. Naif sekali. Sunnah Rasul dilawan.

Seorang ulama dalam ceramahnya, mengatakan, "Wahai para intel yang ada di ruangan ini. Bisa jadi musibah gempa di Tasikmalaya terjadi karena pemerintah mendiskreditkan Sunnah Rasul, kaum berjenggot," kira-kira begitu ceramahnya.

Ulama itu bukan tanpa bukti. Jelas sekali Allah menyuruh kita untuk menjalankan Sunnah sesuai yang dijalankan Rasul. Jika Sunnah itu diusik, tak berlebihan bila Allah murka.

Alhadmulillah gempa. Allah masih sayang kepada kita. Masih ada kesempatan memperbaiki diri, menuju jalan lurus menggapai kebahagiaan hakiki. Berita terakhir sebelum gempa, kita disuguhi siaran informasi tentang rencana kedatangan bintang porno asal Jepang, Miyabi.

Miyabi santer diberitakan akan ke Indonesia. Bukan sekadar kunjungan biasa, tapi membintangi film Indonesia yang sedianya berjudul “Menculik Miyabi” disutradarai oleh Rako Prijanto dan naskah filmnya ditulis oleh Raditya Dika yang tenar dengan buku “Kambing Jantan.” (Eramuslim.com)

Indonesia negara Muslim terbesar. Apa hakikatnya mengundang Miyabi? Dia bukan komedian, jika memang ingin membuat film bergenre komedi, mengapa harus Miyabi? Dan segudang pertanyaan lainnya. Belum lama rekan-rekan wartawan dan aktivis Muslim berjuang, mendesak DPR mensahkan RUU Pornografi menjadi Undang-undang.

Tapi, ketika UUP sudah disahkan, pengawalannya tidak kelihatan. Majalah Play Boy masih mudah ditemui, tayangan televisi tak ada perbaikan, dan sebagainya. Di sisi lain, Keppres Ahmadiyah pun, tidak jelas. Kesenjangan sosial semakin terasa. Kemaksiatan kian mudah ditemui, bahkan hingga di pelosok daerah.

Sungguh. Teramat banyak kesalahan kolektif kita. Alhamdulillah gempa. Allah masih sayang kepada kita. Ini adalah teguran Allah untuk kita. Semoga duka para korban dan keluarga akan digantikan Allah dengan yang lebih baik. Bisa jadi Allah menghapus dosa mereka dengan memberikan duka gempa. Bisa jadi gempa menjadi pemersatu kita. Bisa jadi gempa menjadi ajang refleksi bagi pemimpin dan rakyat negeri ini.

Gempa mengajak kita untuk kembali kepada jalan-Nya. Jalan yang dicintai, jalan yang diridhoi Illahi Rabbi. Ya Allah ampunilah kami. Hanya kepada-Mu kami memohon petunjuk dan hanya kepada-Mu, kami memohon pertolongan. Wallahu 'alamu.

Kamis, Oktober 1

BUKA BERSAMA TEAM LOGISTIC NKI

بِسْمِ اﷲِالرَّحْمٰنِ الرَّحِيْم
Video Buka besama Team Logisik Niaga Kita