Selasa, Januari 17
Minggu, Januari 15
Cara Sederhana Melatih Berpikir Kreatif
"Kreatif"
hanyalah sebuah kata pendek dan sederhana. Namun, berkat pemikiran
kreatif, kesuksesan besar, semisal kemajuan teknologi, industri, dan
bidang lain, terjadi.
Definisi Kreativitas secara keseluruhan "Kemampuan seseorang untuk Melahirkan sesuatu yang baru baik gagasan maupun karya nyata yang berbentuk aptitude maupun non aptitude baik dalam karya baru maupun kombinasi dengan hal-hal yang sudah ada yang semuanya berbeda dengan apa yang telah ada sebelumnya". Tidak berlebihan bila dikatakan, berpikir kreatif merupakan kunci keberhasilan.
Lalu, bagaimana cara untuk bisa berpikir kreatif?
Berikut ini cara yang dapat kamu coba untuk melatih otak kamu menjadi kreatif:
1. Berpikir bahwa semua bisa dilakukan
Yakinlah, sesuatu yang akan kita kerjakan mampu kita selesaikan. Artinya, harus optimis. Buang ungkapan bernada pesimis. Misal, "Saya mungkin bisa mengerjakan". Ganti dengan ungkapan penuh optimisme. Contoh, "Saya pasti bisa mengerjakannya", "Bagi saya tidak ada kata menyerah!". Pernyataan optimis melatih kita berani masuk ke persoalan. Pola pikir pun berkembang, karena dipaksa memeras otak untuk mewujudkan tekad itu.
2. Hilangkan cara berpikir konservatif
Pola berpikir konservatif ditkamui dengan kekhawatiran untuk menerima perubahan, meski perubahan itu menguntungkan. Karena ingin mempertahankan gaya konservatif, perubahan ditanggapi secara dingin, bahkan dipersepsikan sebagai ancaman. Karena merasa nyaman atau diuntungkan dengan cara konservatif, ketika dituntut untuk mengubah pola pikir, kita takut akan mengalami kerugian.
Hendaknya disadari, cara berpikir konservatif memasung pemikiran kreatif karena pikiran dibekukan oleh sesuatu yang statis. Padahal dalam berpikir kreatif unsur statis semestinya dihilangkan. Mulailah berpikir dinamis, dengan terus mengolah pemikiran untuk menemukan pola pikir efektif.
Ada tiga cara mengurangi atau menghilangkan pola berpikir konservatif:
Pertama, terbuka terhadap masukan. Masukan adalah bahan mentah sangat berharga. Lalu, kita mengolahnya menjadi "barang jadi" lewat pemikiran kreatif. Jadi, jangan takut dengan ide, usulan, bahkan kritik. Karena semua itu merangsang kita berpikir kreatif.
Kedua, mencoba pekerjaan atau hal di luar bidang kita. Untuk "memperkaya" diri, pola pikir juga perlu menghadapi sesuatu yang berbeda dari biasanya.
Ketiga, harus proaktif. Kita dituntut "menjemput bola" dalam menghadapi sesuatu, dan bukan "menunggu bola". Bertindak proaktif berarti membuat diri bebas memilih tindakan, tentu berdasarkan perhitungan matang. Ini bisa terjadi kalau kita mempunyai kreativitas berpikir
Definisi Kreativitas secara keseluruhan "Kemampuan seseorang untuk Melahirkan sesuatu yang baru baik gagasan maupun karya nyata yang berbentuk aptitude maupun non aptitude baik dalam karya baru maupun kombinasi dengan hal-hal yang sudah ada yang semuanya berbeda dengan apa yang telah ada sebelumnya". Tidak berlebihan bila dikatakan, berpikir kreatif merupakan kunci keberhasilan.
Lalu, bagaimana cara untuk bisa berpikir kreatif?
Berikut ini cara yang dapat kamu coba untuk melatih otak kamu menjadi kreatif:
1. Berpikir bahwa semua bisa dilakukan
Yakinlah, sesuatu yang akan kita kerjakan mampu kita selesaikan. Artinya, harus optimis. Buang ungkapan bernada pesimis. Misal, "Saya mungkin bisa mengerjakan". Ganti dengan ungkapan penuh optimisme. Contoh, "Saya pasti bisa mengerjakannya", "Bagi saya tidak ada kata menyerah!". Pernyataan optimis melatih kita berani masuk ke persoalan. Pola pikir pun berkembang, karena dipaksa memeras otak untuk mewujudkan tekad itu.
2. Hilangkan cara berpikir konservatif
Pola berpikir konservatif ditkamui dengan kekhawatiran untuk menerima perubahan, meski perubahan itu menguntungkan. Karena ingin mempertahankan gaya konservatif, perubahan ditanggapi secara dingin, bahkan dipersepsikan sebagai ancaman. Karena merasa nyaman atau diuntungkan dengan cara konservatif, ketika dituntut untuk mengubah pola pikir, kita takut akan mengalami kerugian.
Hendaknya disadari, cara berpikir konservatif memasung pemikiran kreatif karena pikiran dibekukan oleh sesuatu yang statis. Padahal dalam berpikir kreatif unsur statis semestinya dihilangkan. Mulailah berpikir dinamis, dengan terus mengolah pemikiran untuk menemukan pola pikir efektif.
Ada tiga cara mengurangi atau menghilangkan pola berpikir konservatif:
Pertama, terbuka terhadap masukan. Masukan adalah bahan mentah sangat berharga. Lalu, kita mengolahnya menjadi "barang jadi" lewat pemikiran kreatif. Jadi, jangan takut dengan ide, usulan, bahkan kritik. Karena semua itu merangsang kita berpikir kreatif.
Kedua, mencoba pekerjaan atau hal di luar bidang kita. Untuk "memperkaya" diri, pola pikir juga perlu menghadapi sesuatu yang berbeda dari biasanya.
Ketiga, harus proaktif. Kita dituntut "menjemput bola" dalam menghadapi sesuatu, dan bukan "menunggu bola". Bertindak proaktif berarti membuat diri bebas memilih tindakan, tentu berdasarkan perhitungan matang. Ini bisa terjadi kalau kita mempunyai kreativitas berpikir
Rabu, Januari 11
Mimpi / Cita - Cita ...?
Banyak orang yang mengganggap mimpi atau impian itu sama dengan khayalan atau angan-angan tetapi sebenarnya serupa tapi tak sama. Mimpi atau impian itu lebih ke arah sesuatu yang dapat digapai sedangkan khayalan atau lamunan itu lebih ke arah keinginan yang tidak dapat direalisasikan.
Memang kalau tidur itu kita suka mimpi dari mulai yang aneh sampai yang ajaib, namun di sini mimpi dalam arti cita-cita beda dengan mimpi dalam tidur kita. Justru mimpi pada tidur dianggap sama seperti khayalan dan angan-angan.
Dari kecil kita pasti dinasehati oleh orangtua, guru ataupun buku untuk menggantungkan cita-cita setinggi langit. Semua itu memang benar karena dengan adanya cita-cita atau impian dalam hidup kita akan membuat kita semangat dan bekerja keras untuk menggapai kehidupan yang lebih baik di dunia.
Cita-cita yang baik adalah cita-cita yang dapat dicapai melalui kerja keras, kreativitas, inovasi, dukungan orang lain dan sebagainya. Khayalan hasil melamun cenderung tidak logis dan bersifat mubazir karena banyak waktu yang terbuang untuk menghayal yang tidak-tidak.
Dalam bercita-cita pun sebaiknya jangan terlalu mendetail dan fanatik karena kita bisa dibuat stres dan depresi jika tidak tercapai. Contoh adalah seseorang yang punya cita-cita jadi dokter. Ketika dia tidak masuk jurusan ipa dia stress, lalu gagal snmptn / spmb kedokteran dia stress, dan seterunya.
Tidak semua orang bisa menentukan cita-cita. Jika tidak bisa menentukan cita-cita, maka bercita-citalah untuk menjadi orang yang berguna dan dicintai orang banyak dengan hidup yang berkecukupan. Untuk mendapatkan motivasi dalam mengejar cita-cita kita bisa mempelajari kisah sukses orang lain atau membaca atau melihat film motivasi hidup seperti laskar pelangi.
Tapi jangan lupa dengan cita-cita setelah kita mati nanti yaitu masuk surga. Masuk surga pun harus kita perjuangkan selama kita hidup di dunia karena hidup kita pada dasarnya adalah untuk ibadah dan merupakan ujian Tuhan kepada kita. Kita mati tidak membawa apa-apa selain amal ibadah kita.
Hidup akan berguna jika kita lebih banyak memberi dan sedikit menerima. Banyak berbuat kebaikan dan melawan kejahatan jauh lebih membanggakan daripada hidup jadi penjahat dan mengejar kenikmatan dunia / hedonisme. Manusia tidak akan puas dengan harta, oleh karena itu hiduplah sederhana dan banyak memberi. Dengan begitu kelak di akhirat kita bisa tersenyum bangga atas kemenangan kita selama hidup di dunia.
Minggu, Januari 8
Diskusi Mahasiswa
Lama tidak Update Blog ini dan Bingung mau posting apa,dikarenakan sedang disibukan dengan Proyek tugas Akhir Kuliah, Iseng aja upload fhoto kegiatan diskusi Mahasiswa kampus AMIK PGRI Kebumen yang dilaksanakan di Purwokerto
Sebenarnya banyak fotonya hanya saja saya pilih yang terbaik aja, he he he... (irit pulsa...internetan).
Ini dia beberapa foto pilihannya,
Foto bersama temen temen
Saat menjadi narasumber diskusi
Bersama Para dosen pembimbing
Foto bersama Precenter
Langganan:
Postingan (Atom)