Ads 468x60px

Selasa, Januari 17

Tips Mengatasi Rasa Malas

بِسْمِ اﷲِالرَّحْمٰنِ الرَّحِيْم 
Rasanya banyak diantara kita yang punya “penyakit” suka menunda-nunda pekerjaan. Penyakit ini, yang sebetulnya adalah kebiasaan, seringkali disebabkan karena kita malas mengerjakan sesuatu. Malas bangun dari tempat tidur, malas pergi olahraga, malas menyelesaikan tugas kantor, dll.

Menurut penelitian, kebiasaan malas merupakan penyakit mental yang timbul karena kita takut menghadapi konsekuensi masa depan. Yang dimaksud dengan masa depan ini bukan hanya satu atau dua tahun kedepan tetapi satu atau dua menit dari sekarang. Contohnya saja ketika kamu malas dari bangun, kamu akan berkata dalam hati: “Satu menit lagi saya akan bangun”, tetapi kenyataannya barangkali kamu akan berlama-lama di tempat tidur sampai akhirnya memang waktunya tiba untuk siap-siap pergi ke kantor.

Kebiasaan malas timbul karena kita cenderung mengaitkan masa depan dengan persepsi negatif. kamu menunda-nunda pekerjaan karena cenderung membayangkan setumpuk tugas yang harus dilakukan di kantor. Belum lagi berhubungan dengan orang-orang yang kamu tidak sukai, misalnya.

Sayangnya, menunda-nunda pekerjaan pada akhirnya akan mengundang stress karena mau tidak mau satu saat kamu harus mengerjakannya. Di waktu yang sama kamu juga mungkin punya banyak pekerjaan lain.
Dalam beberapa hal, kamu pun mungkin akan kehilangan momen untuk berkembang ketika kamu mengatakan “tidak” terhadap sebuah kesempatan –kamu malas bertindak karena bayangan negatif tentang hal-hal yang memberatkan didepan.

Di artikel ini saya ingin memberikan beberapa tips untuk mengatasi rasa malas. Tips ini bisa kamu praktekkan di tempat kerja ataupun lingkungan keluarga:

Ganti “Kapan Selesainya” dengan “Saya Mulai Sekarang”

Apabila kamu dihadapkan pada satu tugas besar atau proyek, kamu sebaiknya JANGAN berpikir mengenai rumitnya tugas tersebut dan membayangkan kapan bisa diselesaikan. Sebaliknya, fokuslah pada pikiran positif dengan membagi tugas besar tersebut menjadi bagian-bagian yang lebih kecil dan menyelesaikannya satu demi satu.

Katakan setiap kali kamu bekerja: “Saya mulai sekarang”.
Cara pkamung ini akan menghindarkan kamu dari perasaan terbebani, stress, dan kesulitan. kamu membuat sederhana tugas didepan kamu dengan bertindak positif. Fokus kamu hanya pada satu hal pada satu waktu, bukan banyak hal pada saat yang sama.

Ganti “Saya Harus” dengan “Saya Ingin”

Berpikir bahwa kamu harus mengerjakan sesuatu secara otomatis akan mengundang perasaan terbebani dan kamu menjadi malas mengerjakannya. kamu akan mencari seribu alasan untuk menghindari tugas tersebut.

Satu tip yang bisa kamu gunakan adalah mengganti “saya harus mengerjakannya” dengan “saya ingin mengerjakannya”. Cara pikir seperti ini akan menghilangkan mental blok dengan menerima bahwa kamu tidak harus melakukan pekerjaan yang kamu tidak mau.

kamu mau mengerjakan tugas karena memang kamu ingin mengerjakannya, bukan karena paksaan pihak lain. kamu selalu punya pilihan dalam kehidupan ini. Tentunya pilihan kamu sebaiknya dibuat dengan sadar dan tidak merugikan orang lain. Intinya adalah tidak ada seorang pun di dunia ini yang memaksa kamu melakukan apa saja yang kamu tidak mau lakukan.

Kamu Bukan Manusia Sempurna

Berpikir bahwa kamu harus menyelesaikan pekerjaan sesempurna mungkin akan membawa kamu dalam kondisi mental tertekan. Akibatnya kamu mungkin akan malas memulainya. kamu harus bisa menerima bahwa kamu pun bisa berbuat salah dan tidak semua harus sempurna.

Dalam konteks pekerjaan, kamu punya kesempatan untuk melakukan perbaikan berulang kali. kamu selalu bisa negosiasi dengan boss kamu untuk meminta waktu tambahan dengan alasan yang masuk akal. Mulai pekerjaan dari hal yang kecil dan sederhana, kemudian tingkatkan seiring dengan waktu. Berpikir bahwa pekerjaan harus diselesaikan secara sempurna akan membuat kamu memkamung pekerjaan tersebut dari hal yang besar dan rumit.

Kemalasan merupakan sesuatu yang normal dalam hidup kamu. Karena dia normal maka dia pun bisa diatasi. Tiga tips diatas bisa menjadi awal untuk berpikir dan bertindak berbeda dari biasanya sehingga kamu tidak menyia-nyiakan kesempatan yang datang hanya karena malas mengerjakannya.

Minggu, Januari 15

Cara Sederhana Melatih Berpikir Kreatif

بِسْمِ اﷲِالرَّحْمٰنِ الرَّحِيْم 

"Kreatif" hanyalah sebuah kata pendek dan sederhana. Namun, berkat pemikiran kreatif, kesuksesan besar, semisal kemajuan teknologi, industri, dan bidang lain, terjadi.
Definisi Kreativitas secara keseluruhan "Kemampuan seseorang untuk Melahirkan sesuatu yang baru baik gagasan maupun karya nyata yang berbentuk aptitude maupun non aptitude baik dalam karya baru maupun kombinasi dengan hal-hal yang sudah ada yang semuanya berbeda dengan apa yang telah ada sebelumnya". Tidak berlebihan bila dikatakan, berpikir kreatif merupakan kunci keberhasilan.
Lalu, bagaimana cara untuk bisa berpikir kreatif?
Berikut ini cara yang dapat kamu coba untuk melatih otak kamu menjadi kreatif:

1. Berpikir bahwa semua bisa dilakukan
Yakinlah, sesuatu yang akan kita kerjakan mampu kita selesaikan. Artinya, harus optimis. Buang ungkapan bernada pesimis. Misal, "Saya mungkin bisa mengerjakan". Ganti dengan ungkapan penuh optimisme. Contoh, "Saya pasti bisa mengerjakannya", "Bagi saya tidak ada kata menyerah!". Pernyataan optimis melatih kita berani masuk ke persoalan. Pola pikir pun berkembang, karena dipaksa memeras otak untuk mewujudkan tekad itu.

2. Hilangkan cara berpikir konservatif
Pola berpikir konservatif ditkamui dengan kekhawatiran untuk menerima perubahan, meski perubahan itu menguntungkan. Karena ingin mempertahankan gaya konservatif, perubahan ditanggapi secara dingin, bahkan dipersepsikan sebagai ancaman. Karena merasa nyaman atau diuntungkan dengan cara konservatif, ketika dituntut untuk mengubah pola pikir, kita takut akan mengalami kerugian.
Hendaknya disadari, cara berpikir konservatif memasung pemikiran kreatif karena pikiran dibekukan oleh sesuatu yang statis. Padahal dalam berpikir kreatif unsur statis semestinya dihilangkan. Mulailah berpikir dinamis, dengan terus mengolah pemikiran untuk menemukan pola pikir efektif.

Ada tiga cara mengurangi atau menghilangkan pola berpikir konservatif:

Pertama, terbuka terhadap masukan. Masukan adalah bahan mentah sangat berharga. Lalu, kita mengolahnya menjadi "barang jadi" lewat pemikiran kreatif. Jadi, jangan takut dengan ide, usulan, bahkan kritik. Karena semua itu merangsang kita berpikir kreatif.

Kedua, mencoba pekerjaan atau hal di luar bidang kita. Untuk "memperkaya" diri, pola pikir juga perlu menghadapi sesuatu yang berbeda dari biasanya.

Ketiga, harus proaktif. Kita dituntut "menjemput bola" dalam menghadapi sesuatu, dan bukan "menunggu bola". Bertindak proaktif berarti membuat diri bebas memilih tindakan, tentu berdasarkan perhitungan matang. Ini bisa terjadi kalau kita mempunyai kreativitas berpikir
 

Rabu, Januari 11

Mimpi / Cita - Cita ...?

بِسْمِ اﷲِالرَّحْمٰنِ الرَّحِيْم 

         Banyak orang yang mengganggap mimpi atau impian itu sama dengan khayalan atau angan-angan tetapi sebenarnya serupa tapi tak sama. Mimpi atau impian itu lebih ke arah sesuatu yang dapat digapai sedangkan khayalan atau lamunan itu lebih ke arah keinginan yang tidak dapat direalisasikan. Memang kalau tidur itu kita suka mimpi dari mulai yang aneh sampai yang ajaib, namun di sini mimpi dalam arti cita-cita beda dengan mimpi dalam tidur kita. Justru mimpi pada tidur dianggap sama seperti khayalan dan angan-angan. Dari kecil kita pasti dinasehati oleh orangtua, guru ataupun buku untuk menggantungkan cita-cita setinggi langit. Semua itu memang benar karena dengan adanya cita-cita atau impian dalam hidup kita akan membuat kita semangat dan bekerja keras untuk menggapai kehidupan yang lebih baik di dunia. Cita-cita yang baik adalah cita-cita yang dapat dicapai melalui kerja keras, kreativitas, inovasi, dukungan orang lain dan sebagainya. Khayalan hasil melamun cenderung tidak logis dan bersifat mubazir karena banyak waktu yang terbuang untuk menghayal yang tidak-tidak.
          Dalam bercita-cita pun sebaiknya jangan terlalu mendetail dan fanatik karena kita bisa dibuat stres dan depresi jika tidak tercapai. Contoh adalah seseorang yang punya cita-cita jadi dokter. Ketika dia tidak masuk jurusan ipa dia stress, lalu gagal snmptn / spmb kedokteran dia stress, dan seterunya. Tidak semua orang bisa menentukan cita-cita. Jika tidak bisa menentukan cita-cita, maka bercita-citalah untuk menjadi orang yang berguna dan dicintai orang banyak dengan hidup yang berkecukupan. Untuk mendapatkan motivasi dalam mengejar cita-cita kita bisa mempelajari kisah sukses orang lain atau membaca atau melihat film motivasi hidup seperti laskar pelangi. Tapi jangan lupa dengan cita-cita setelah kita mati nanti yaitu masuk surga. Masuk surga pun harus kita perjuangkan selama kita hidup di dunia karena hidup kita pada dasarnya adalah untuk ibadah dan merupakan ujian Tuhan kepada kita. Kita mati tidak membawa apa-apa selain amal ibadah kita. Hidup akan berguna jika kita lebih banyak memberi dan sedikit menerima. Banyak berbuat kebaikan dan melawan kejahatan jauh lebih membanggakan daripada hidup jadi penjahat dan mengejar kenikmatan dunia / hedonisme. Manusia tidak akan puas dengan harta, oleh karena itu hiduplah sederhana dan banyak memberi. Dengan begitu kelak di akhirat kita bisa tersenyum bangga atas kemenangan kita selama hidup di dunia.

Minggu, Januari 8

Diskusi Mahasiswa

بِسْمِ اﷲِالرَّحْمٰنِ الرَّحِيْم
Lama tidak Update Blog ini dan Bingung mau posting apa,dikarenakan sedang disibukan dengan Proyek tugas Akhir Kuliah, Iseng aja upload fhoto kegiatan diskusi Mahasiswa kampus AMIK PGRI Kebumen yang dilaksanakan di Purwokerto
Sebenarnya banyak fotonya hanya saja saya pilih yang terbaik aja, he he he... (irit pulsa...internetan).
Ini dia beberapa foto pilihannya,
Foto bersama temen temen

Saat menjadi narasumber diskusi

Bersama Para dosen pembimbing

Foto bersama Precenter